Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengingatkan jajaran Polri yang terlibat dalam pengamanan Operasi Ketupat 2024, tidak terjebak dengan pengamanan rutinitas saja, tetapi harus responsif terhadap situasi apa pun yang mengganggu jalankan kelancaran penyelenggaraan mudik-balik Lebaran 2024.
"Jadi tolong nanti juga menjadi objek pengamanan kita, jangan sampai nanti kita terfokus pada hal-hal yang rutin saja," kata Aan dalam acara Latpraops Ketupat 2024 di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan, kegiatan Operasi Ketupat merupakan kegiatan tahunan, namun setiap tahun dinamikanya selalu berubah, dan selalu ada hal baru.
"Artinya personel yang terlibat jangan melaksanakan tugas kegiatan dengan rutinitas saja," kata Aan.
Mantan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri itu menyampaikan, situasi nasional saat ini dipengaruhi oleh situasi internasional seperti konflik Palestina-Israel.
Begitu juga nasional, kata dia, secara nasional ancaman kejahatan konvensional masih tinggi, tahun lalu kejahatan atau gangguan kamtibmas ini meningkat pada saat Operasi Ketupat 2023.
Personel Polri yang mengawaki Operasi Ketupat, lanjut Aan, diharapkan memahami tugasnya saat diterjunkan ke masyarakat. "Jadi tolong dipahami betul apa-apa yang harus dilakukan pada saat melaksanakan tugas," tuturnya.
Aan mengingatkan tugas berat menanti personel yang bertugas, karena tahun ini terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan, yakni 47 persen dibandingkan tahun lalu. Ada 193,6 juta masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik.
Itu artinya, kata Aan, ada 193,6 juta masyarakat yang meninggalkan rumahnya.
"Tugas kita untuk mengamankan rumah-rumah kosong, rumah-rumah yang ditinggal oleh pemudik," ujarnya.
Tidak hanya rumah, lanjut dia, tugas lainnya mengamankan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik maupun balik. Sampai ke tempat wisata, karena masyarakat juga berwisata pada saat Idul Fitri.
"Itu juga menjadi tugas kita, untuk mengamankan masyarakat yang akan melakukan wisata," kata Aan.
Aan menambahkan, Polri tidak bekerja sendiri dalam mengamankan penyelenggaraan mudik-balik Lebaran, namun berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti TNI, Kemenhub, PUPR, Pertamina, Jasa Marga, dan pemerintah daerah.
"Polri tidak bisa bekerja sendirian, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) dan masyarakat, ini sangat perlu untuk keberhasilan operasi ini," ucap Aan.