Basuki mengatakan Kementerian PUPR bersama dengan pemerintah daerah, jajaran kontraktor pelaksana, dan badan usaha jalan tol (BUJT) telah menyepakati percepatan penuntasan Tol Palembang-Betung ini.
"Saya telah melihat langsung progres konstruksi secara utuh dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) ini, khususnya ruas Palembang-Betung. Alhamdulillah, kami bersama jajaran PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan Gubernur Sumsel sudah mendapatkan solusi untuk percepatan penyelesaian Jembatan Musi serta ruas Pangkalan Balai-Betung. Hingga Betung, insya Allah awal 2025 bisa tuntas," ujar Basuki di Jakarta, Jumat.
Dirinya juga menegaskan terkait pembebasan lahan Jalan Tol Kapalbetung sudah hampir selesai.
"Kami akan menambah tim untuk percepatan pembebasan lahan, khususnya dari Pangkalan Balai ke Betung (15 km) yang nanti juga akan dibantu dari Pemerintah Daerah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kami menghargai betul mekanisme pembebasan lahan yang sudah berjalan dan konsisten dengan mekanisme tersebut," katanya.
Basuki juga mengatakan, penyelesaian Jalan Tol Kapalbetung akan dilanjutkan dengan rencana konstruksi Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi dengan komposisi Seksi 1 Betung-Tungkal Jaya, Seksi 2 Tungkal Jaya-Bayung Lencir. Lalu, Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino dan Seksi 4 Tempino-Jambi/Simpang Ness.
Menuju Jambi, antara Bayung Lencir sampai Tempino (Seksi 3) sepanjang 33 km sudah mulai dikerjakan dengan progres 77 persen. Target selesai ruas Bayung Lencir-Tempino pada Juli 2024 ini dan bisa diresmikan secara parsial.
"Kemudian dari Betung ke Bayung Lencir (Seksi 1-Seksi 2), dan dari Tempino ke Jambi/ Simpang Ness (Seksi 4) nanti akan dimulai konstruksinya pada Mei 2024. Dengan demikian, insya Allah Palembang-Jambi sudah bisa terealisasi utuh di akhir 2025," ujar Basuki.
Menteri PUPR melakukan peninjauan progres pembangunan ruas Palembang-Betung, yang merupakan bagian dari Kapalbetung. Peninjauan diawali dari Jembatan Musi di Palembang.
Jalan Tol Kapalbetung sepanjang 112 km ini merupakan bagian dari backbone Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.107 km yang nantinya akan menghubungkan Provinsi Lampung hingga Aceh. Ruas Kayuagung-Palembang/ Kramasan sepanjang 42 km sudah operasional sejak April 2020.
Sedangkan, ruas Palembang/ Kramasan-Pangkalan Balai sepanjang 55 km kini tengah dalam tahap konstruksi dengan progres 75 persen. Sisanya. dari Pangkalan Balai-Betung sepanjang 15 km tengah dalam tahap pengadaan tanah.
Jalan Tol Kapalbetung dikelola oleh PT Waskita Sriwijaya Tol dan dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp22,16 triliun. Nantinya, jalan tol ini akan melintasi tiga kabupaten yakni Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, serta Banyuasin dan Kota Palembang.