Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan pada Januari 2014 jatah beras miskin (raskin) akan naik dari 15 kilogram menjadi 20 kilogram.
"Alokasi raskin ini ditujukan bagi 15,5 juta Rumah Tangga Miskin Sasaran (RTMS) atau menurun dari 17,7 juta RTMS," kata Menkokesra Agung Laksono usai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri tentang raskin di Jakarta, Kamis.
Agung mengatakan, anggaran beras raskin ini sekitar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun namun demikian hal tersebut dapat dipastikan setelah ada pembahasan dan persetujuan DPR tentang APBN 2014.
Ia juga mengatakan, menurunnya jumlah sasaran karena ada perubahan perbaikan kesejahteraan.
"Ada peningkatan kesejahteraan, banyak dari mereka yang tadinya miskin jadi tidak miskin sehingga jumlah sasarannya juga menurun," katanya.
Jumlah sasaran itu juga berdasarkan survei dan data tunggal Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Untuk semakin mematangkan penyaluran raskin ini, pemerintah akan mengadakan rapat koordinasi tim raskin di enam daerah, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Selain itu, dia juga mengatakan meski jumlah sasaran menurun dan jatah beras naik, harganya tetap Rp1.600 per kilogram meski ada kemungkinan pemerintah membeli dengan kenaikan harga dibanding sebelumnya.
Pemerintah, tambah Agung, akan membuat surat edaran kepada kepala daerah untuk membantu menyalurkan raskin dari titik distribusi hingga titik bagi.
Menurut dia, anggaran untuk 50 ribu titik distribusi ke 100 ribu lebih titik bagi tidak dibebankan kepada masyarakat miskin, tetapi menjadi tanggungan daerah.(Ant)