Jambi (ANTARA Jambi) - Data penerima Bantuan Langsung Sementara (BLSM) di Kabupaten Batanghari, Jambi, tidak sama dengan data penerima beras miskin, sehingga ada warga yang tidak mendapatkan BLSM.
Setelah dilakukan pencairan dan pengkajian, ternyata tidak semua masyarakat yang masuk dalam data penerima raskin termasuk sebagai penerima dana BLSM, kata Kepala Bagian Ekonomi Setda Batanghari, Jambi, Hendri Jumiral ketika dihubungi, Kamis.
"Ternyata ada perbedaan sebesar 10 persen antara data penerima raskin dan data BLSM," ujarnya menanggapi adanya protes dari sejumlah warga tidak mampu yang mengaku tidak mendapatkan BLSM di Batanghari.
Ia menjelaskan, perbedaan 10 persen itu baru diketahuinya dari pencairan dana BLSM di Kecamatan Muarabulian, dan dikhawatirkan perbedaan itu juga terjadi di kecamatan lainnya.
"Kalau perbedaan data ini terjadi di semua kecamatan, artinya perbedaan itu bisa lebih dari 10 persen," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, ke depannya data tersebut akan direvisi agar penerima BLSM benar-benar tepat sasarann, namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai perbedaan data dari kecamatan lainnya.
Hendri meminta masyarakat tetap tenang, sebab bila terjadi perubahan dan perbedaan maka Kartu Perlindungan Sosial (KPS) akan ditahan di kantor pos, sehingga kartu tersebut tidak disalahgunakan dan dananya juga tidak tetap aman.
Ia mengaku sudah meminta agar adanya perbedaan data antara penerima raskin dan BLSM untuk direvisi, karena revisi itu memang diberikan peluang oleh Kemendagri.
Munculnya perbedaan ini bisa terjadi, sebab ada warga yang sudah meninggal, pindah alamat atau menerima ganda.
Sampai saat ini baru kecamatan Maro Sebo Ilir yang telah melaporkan hasil revisi penerima raskin atau BLSM, diharapkan kecamatan lain secepatnya melakukan revisi dan melaporkan ke Setda Batanghari.
"Data hasil revisi tersebut akan segera dikirimkan ke Kemendagri yang harus sudah masuk sebelum 15 Juli 2013," tambah Hendri.(Ant)