Jambi (ANTARA Jambi) - Sebanyak 10 desa di wilayah Kabupaten Sarolangun, Jambi, belum mengambil maupun mencairkan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2013.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMPD) Kabupaten Sarolangun Arif Ampera, Senin, pascalebaran, hampir seluruh desa telah mencairkan dana ADD dan tinggal 10 desa yang belum mencairkan.
Ke-10 desa yang belum mengambil dana ADD disebabkan termakan isu miring yang menyatakan pengelolaan dana ADD yang dicairkan kepala desa kerap kali tidak sesuai perencanaan.
"Ada isu yang tidak bertanggung jawab tentang dana ADD yang katanya kerap disalahgunakan. Kalau soal itu, saya pikir mari kita bersama-sama melakukan pengawasan, mudah-mudahan dana ADD yang dikeluarkan akan terencana dengan baik dan tidak diselewengkan," katanya.
Arif menjelaskan, dana ADD yang diberikan kepada desa sebenarnya tidak hanya dipergunakan untuk pembangunan desa semata, melainkan juga ada alokasi khusus untuk membayar gaji seluruh perangkat desa, mulai dari pengurus desa, kepala dusun, RT/RW, hingga gaji kepala desa.
"Masyarakat jangan keliru dan jangan malu bertanya. Dana ADD tidak sepenuhnya untuk pembangunan. Di dalamnya juga terdapat anggaran untuk membayar gaji seluruh perangkat desa," jelasnya.
Ditegaskannya, BPMPD Sarolangun juga telah membentuk tim investigasi guna mengklarifikasi isu tersebut dan sejauh ini belum ditemukan penyelewengan dana ADD tahun 2013.
Arief juga meminta agar masyarakat dapat segera melapor ke BPMPD bila menemukan ataupun memiliki bukti adanya penyelewengan yang dilakukan kepala desa.
"Dana ADD itu milik masyarakat dan kepala desa harus mengelola dana ini sesui dengan aturan, secara transparan serta mengikuti juklak dan juknis yang telah ditetapkan," katanya.(Ant)