Jambi (ANTARA Jambi) - Ribuan warga memadati panggung dan arena Malam Keagungan Melayu Jambi IV yang digelar Pemprov Jambi di salah satu hotel pada Selasa (6/1) malam sebagai salah satu rangkaian peringat HUT ke-58 Provinsi Jambi.
''Kita tidak menyangka tingginya animo dan antusiasme warga Jambi terhadap kegiatan kesenian kebudayaan Jambi tahunan yang kini sudah begitu besar, terbukti malam itu ribuan warga memadati arena kegiatan baik di dalam ruangan maupun di halaman,'' kata Kepala Taman Budaya Jambi yang menjadi Ketua Panitia Pelaksana Malam Keagungan Melayu IV Sri Purnama Syam di Jambi, Kamis.
Membludaknya jumlah pengunjung dari kalangan warga ini sampai membuat panitia kewalahan melayani dan menata ulang ruangan dan halaman yang telah disiapkan sebelumnya karena kapasitasnya tindak mencukupi untuk menampung semua tamu.
''Warga yang datang ini ternyata tidak saja dari kota Jambi, tapi juga mereka datang dari berbagai kabupaten dan kota lainnya di Jambi," katanya.
Di arena acara hotel berbintang tersebut panitia sudah menyambut para tamu dan warga yang datang dengan hiburan musik tradisional Melayu Jambi, dan dinding-dinding sketsal pameran foto dan puisi, serta sajian berbagai macam jenis kuliner khas Jambi yang disediakan gratis.
Pada kegiatan yang dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan Wagub Fachrori Umar menampilkan sedikitnya 10 bentuk senibudaya dan tradisi Jambi yang dikemas secara apik dan dimainkan secara midley oleh tidak kurang 150 orang pendukung acara yang berasal dari 11 kabupaten dan kota di Jambi.
''Kita ingin menggambarkan kepada khalayak bahwa betapa kayanya Jambi dengan tradisi dan seni budayanya yang sebenarnya bisa saja dimanfaatkan masyarakat untuk menghidupi dirinya, kita ingin marwah melayu Jambi itu benar-benar mulai kini semakin kembali menguat dalam sanubari masyarakat,'' ujarnya.
Rangkaian acara dipandu secara formal protokoler dan enterteinis, berbeda dari biasanya dimana Gubernur dan Wagub pada kesempatan tersebut tampil bersama-sama di atas panggung ketika memberikan pidato sambutan pemerintah dan membuka secara resmi malam Keagungan Melayu Jambi IV tersebut.
Pertunjukan langsung dibuka dengan pemukulan canang dan kalimat hewa-hewa, lalu disambut gempita musik orkestra tradisional Melayu dilanjutkan kemunculan para komedian Jambi memainkan teater tradisional Dul Muluk yang langsung pula bertindak selaku pembawa acara.
Selanjunya secara beruntun ditampilkan berbagai pertunjukan seni dan tradisi yng menggambarkan keragaman budaya Melayu Jambi asli mulai Tanjung Jabung Timur hingga ke Kabupaten Kerinci di ujung sebelah barat dengan dikomandoi oleh Jefri ADP dan Eri Argawan selaku art-director dan komposer.
''Seperti tari Sayak dari Merangin, Tari Kipas dari Tanjung Jabung, lagu-lagu dan senandung khas tradisional Jambi seperti Krinok, Mantau, Bakuwau, lalu pertunjukan atraksi Marcok yakni debus Kerinci, gubernur dan ribuan tamu yang memadati arenapun mengaku sangat puas dengan sajian garapan Panggung Keagungan Melayu IV ini,'' tegas dia.
Ia menambahkan, selain menyajikan berbagai pertunjukan seni tradisi, pada malam tersebut juga diadakan penyerahan sertifikat pengakuan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata atas tiga bentuk seni budaya tradisi Jambi sebagai warisan budaya Intanggible nasional.
Ketiga bentuk kebudayaan itu adalah aksara Incung dari Kerinci dan Kota Sungaipenuh, Seloko Melayu Jambi, dan Nandung Jolo dari Kabupaten Muarojambi.(Ant)