Jakarta (ANTARA Jambi) - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri bekerja sama dengan Polda Sulawesi Tengah berhasil menangkap lima orang terduga teroris yang terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
"Pada Sabtu, tim Densus berhasil menangkap lima DPO pelaku terorisme di Poso. Kelima tersangka masuk daftar pencarian orang sesuai peran masing-masing," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie dalam pesan singkat kepada Antara, di Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan tersangka Ilham Syafii atau IS ditangkap pada Sabtu pukul 10.15 Wita di Desa Bungadidi, Dusun Beringin, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
"Saat tim mengejar ke arah perkebunan, IS melawan sehingga terjadi bakutembak yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia," katanya.
IS diduga berperan dalam pendanaan kelompok teroris MIT pimpinan Santoso, terlibat dalam pelatihan militer bersama kelompok Santoso dan Daeng Koro. "Dia juga mengetahui persembunyian para DPO teroris," ujar Ronny.
Barang bukti yang disita dalam penangkapan IS yakni satu pucuk pistol Browning Hi Power Automatic cal 9 mm, lima butir peluru cal 9 mm, satu buah handphone dan pisau lipat.
Penangkapan kedua yakni ditangkapnya tersangka Saiful Jambi alias Ipul. Ipul yang tinggal di Kayamanya, Lorong Mesjid Nurul Falah, Kampung Wotu, Kabupaten Poso tersebut ditangkap tim Densus pada pukul 11.30 Wita di Jalan Pulau Sabang, Sulteng.
Polri menduga Ipul merupakan kurir logistik kelompok MIT dan membantu menyembunyikan DPO Daeng Koro dan Santoso. Ia juga diduga sebagai penerima kiriman dana dari luar Sulteng dan mengurus keuangan kelompok MIT. "Dia diduga membuat bom bersama tersangka yang sudah tertangkap yakni Oca di rumah Oca," katanya.
Sementara penangkapan berikutnya yakni tersangka Rustam alias Ape yang beralamat di Jalan Pulau Sabang, Kayamanya. "Tersangka Ape ditangkap di Jalan Mentawai, Kayamanya pada pukul 12.15 Wita," katanya.
Ronny mengurai keterlibatan Ape dalam jaringan terorisme MIT di antaranya ikut pelatihan militer di Morowali pada tahun 2007, membantu mengurus pembelian logistik MIT, pemberi dana operasional Tuturuga Morowali dan membantu pelarian DPO Daeng Koro dan Santoso.
Penangkapan DPO teroris selanjutnya yakni tersangka Hasan dan istrinya Ros. "Keduanya ditangkap di depan SMP 4 Poso pada pukul 14.15 Wita," katanya.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan Hasan terlibat dalam pengurusan dana kelompok MIT. Selain itu Hasan juga diduga menyiapkan dan mengantar logistik MIT serta mengetahui keberadaan para DPO teroris lainnya.
"Kalau istri Hasan perannya sebagai penyedia rekening penampung uang hasil kegiatan fai. Dia juga menyediakan logistik bagi sindikat MIT," katanya.(Ant)
Densus 88 tangkap lima DPO teroris di Poso
Sabtu, 10 Januari 2015 23:28 WIB
......Saat tim mengejar ke arah perkebunan, IS melawan sehingga terjadi bakutembak yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia," katanya......