Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat produksi padi Jambi pada 2015 sebanyak 541.486 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami penurunan sebesar 123.235 ton atau minus18,54 persen dibandingkan 2014.
Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 23.776 hektar atau minus 16,29 persen dan penurunan produktivitas sebesar 1,23 kuintal per hektar atau minus 2,69 persen, kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Selasa.
Produksi padi Provinsi Jambi turut menyumbang terhadap produksi padi nasional sebesar 0,72 persen sedangkan kontribusi untuk pulau Sumatera yang terdiri dari 10 provinsi terhadap produksi padi nasional sebesar 24,35 persen dan kontribusi terbesar secara Nasional masih disumbangkan oleh Pulau Jawa.
Penurunan produksi padi pada 2015 sebanyak 123.235 ton GKG atau -18,54 persen terjadi pada subround Januari hingga April dan subround September hingga Desember masing-masing sebesar 64.262 ton atau minus 21,61 persen dan 97.959 ton (-46,06persen).
Sementara untuk subround Mei hingga Agustus mengalami kenaikan sebesar 38.987 ton atau 25,21 persen dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 atau 'year-on-year'.
Secara umum pola panen padi antar subround pada kondisi normal cenderung sama yaitu luas panen terbesar terjadi pada subround I atau periode Januari hingga April, disusul subround II (Mei-Agustus) dan subround III (September-Desember).
Pola panen padi antar subround pada tahun lalu dan 2013 relatif sama dan sedikit berbeda pada pola panen 2014, dibandingkan pada 2013 dan 2015.
Pola panen padi antar subround pada 2015, terlihat bahwa luas panen terbesar terjadi pada subround I (Januari-April), disusul subround II (Mei-Agustus) dan luas panen terkecil subround III (September-Desember).
Untuk luas tanaman akhir bulan pada akhir april 2015 lebih besar dibandingkan 2014 pada periode yang sama, sehingga luas panen subround II pada 2015 menjadi lebih besar dibandingkan subround II tahun 2014.
Sedangkan luas tanaman akhir bulan pada akhir agustus 2015 lebih kecil dibandingkan 2014 pada periode yang sama dan penurunan luas panen subround III 2015 salah satunya disebabkan penurunan luas tanam akibat pengaruh cuaca kemarau 2015, kata Dadang.