Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Provinsi Jambi membentuk tim monitoring pengawasan dan pemeriksaan guna memantau kondisi kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Disnak Provinsi Jambi Abd Haris di Jambi, Jumat, menjelaskan pihaknya telah membentuk tim memantau kesehatan hewan kurban.
Disnak Provinsi Jambi telah menyurati dan koordinasi dengan Dinas Peternakan di kabupaten/kota agar membentuk tim memonitoring hewan kurban sebelum dipotong.
"Pemeriksaan hewan kurban dari aspek kesehatannya itu diperlukan untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak terjangkit penyakit yang membahayakan kesehatan manusia," katanya.
Penyakit hewan ternak kata Haris, atau yang biasa disebut "zoonosis" itu dapat menular dari hewan ke manusia diantaranya seperti antrhax, cacing hati dan lainnya dan perlu diwaspadai.
"Pemeriksaan hewan kurban tersebut dimulai menjelang pelaksanaan Hari Raya Kurban dan dilakukan di tingkat pedagang dan juga kandang peternak yang menjual hewan kurban," katanya menjelaskan.
Selain itu dalam monitoring tersebut, pihaknya juga menggandeng Fakultas Peternakan Universitas Jambi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk memberikan sosialisasi bagi masyarakat dalam proses pemotongan hewan yang baik dan benar.
"Pemeriksaan juga dilakukan setelah dipotong, dagingnya juga di periksa untuk menjamin masyarakat dalam menkomsumsi daging kurban," katanya.
Selain itu Haris menyebutkan, kebutuhan pemotongan hewan kurban diperkirakan sebanyak 9.637 ekor atau menurun dibandingkan tahun lalu.
Hewan kurban tersebut terdiri sapi, kambing dan domba yang dijual ditingkat pedagang dan peternak.
Sedangkan jumlah kebutuhan hewan kurban di tingkat daerah yakni Kota Jambi 2.500 ekor, Kabupaten Muarojambi 905 ekor, Batanghari 513 ekor, Tanjung Jabung Barat 697 ekor dan Tanjung Jabung Timur 595 ekor.
Kemudian Sarolangun 436 ekor, Merangin 1.155 ekor, Tebo 882 ekor, Bungo 598 ekor, Kerinci 776 ekor dan Kota Sungaipenuh 580 ekor.
"Kebutuhan hewan kurban sudah terpenuhi, karena stok di tingkat pedagang dan peternak tidak ada kendala dan aman," katanya menambahkan.