Jambi, Antarajambi.com - Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Sumbagsel-KKKS Wilayah Jambi bersama Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi menggelar field trip ke salah satu Perusahaan Minyak asal Perancis, MontD,Or di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, Senin.
Dikesempatan itu, puluhan jurnalis Jambi dari berbagai media melihat langsung proses ekspolitasi minyak dan sumur milik Perusahaan MontD'Or tepatnya di Pematang Lantih, Kecamatan Muara Papalik.
Kepala Urusan Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Dian Sulistiawan mengatakan, field trip bertujuan memperkenalkan kepada seluruh jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas untuk melihat langsung proses kerja Perusahaan MoutD'Or.
"Kegiatan ini tindak lanjut dari Media gathering yang sebelumnya dilaksanakan di Provinsi Bangka Belitung, mudah-mudahan ini bermanfaat buat teman-teman jurnalis Jambi untuk menggali lebih dalam tentang industri hulu migas," kata Dian.
Ketua Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi, Mursyid Sonsang mengapresiasi kegiatan pengenalan tentang hulu migas oleh SKK Migas kepada jurnalis Jambi.
"Ini tentu sangat bermanfaat bagi kami wartawan, sebab menambah pengetahuan tentang industri hulu migas yang akhirnya wartawan mampu memberikan informasi akurat kepada masyarakat tentang migas," kata Mursyid.
Dirinya juga berharap kegiatan pengenalan industri hulu migas terutama ke perusahaan-perusahaan mitra SKK Migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), terus berlanjut sebagai upaya keterbukaan informasi dan mempererat silatuhrahmi.
"Selain untuk menjalin silaturahmi dengan rekan-rekan media. Banyak hal lain untuk kebaikan masyarakat Jambi, khususnya dengan adanya publikasi kegiatan industri hulu migas ini," katanya menambahkan.
Sementara itu, Field operation Superintendent MontD'Or, Andri Betmanto dalam paparannya mengatakan MontD'Or Oil Tungkal Ltd hanya memilik satu sumur dan mampu memproduksi minyak 489 barel per hari.
"Sumur di Pematang Latih ini hanya satu, namun mampu menghasilkan minyak rata-rata 489 barel per hari selama 2017. Dengan produksi tertinggi perhari 568 barel dan terendah 436 barel per hari," katanya.
Jumlah produksi tahun ini katanya menurun dari tahun pertama sumur mulai ekspolitasi atau sejak 2015 lalu, dimana mampu menghasilkan 1.300 barel perhari dan 2016 sebanyak 700 barel per hari.
Andri mengatakan, daerah operasi MontD,Or ada dua lokasi. Yakni di Mangopeh Kabupaten Tebo sebanyak 20 sumur dan Pematang Lantih satu sumur.
Dijelaskannya, di Mangopeh Tebo, sebanyak 20 sumur itu hanya menghasilkan minyak rata-rata per hari 507 barel. Jika dibandingkan dengan sumur Pematang Lantih tentu saja produksi tersebut tidak lagi ekonomis.
"Namun sumur di Mangopeh tetap kita pertahankan karena banyak pekerja yang menggantungkan ekonominya di situ. Tentu saja kalau tidak ada sumur di Pematang Lantih ini perusahaan kita akan colaps," katanya menjelaskan.
Andri juga mengungkapkan, terdapat keunikan sendiri pada sumur minyak dengan kedalam 1.300 meter milik MontD'Or di Pematang Lantih ini, dimana dalam pengelolaannya tidak menggunakan alat bantu apapun (natural flow) karena minyak keluar sendiri.
Tahun 2018, lanjutnya, pihaknya berencana menambah dua sumur lagi. Sehingga produksi minyak Pematang Lantih diperkirakan sebanyak 1.500 barel per hari.(Ant)
SKK Migas-Jurnalis field trip ke perusahaan MontD'Or
Senin, 2 Oktober 2017 20:01 WIB