Jakarta, Antarajambi.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan
antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak melemah sebesar 30 poin
menjadi Rp13.570 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.540 per dolar
Amerika Serikat (AS).
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus di Jakarta, Selasa
mengatakan bahwa tingginya probabilitas kenaikan suku bunga bank sentral
Amerika Serikat (Fed Fund Rate) kembali mendorong dolar AS mengalami
penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.
"Outlook kenaikan suku bunga AS itu membuat peralihan minat
investor ke aset mata uang berkategori safe haven, seperti dolar AS,"
katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen mengenai calon pengganti Janet Yellen
sebagai Ketua Federal Reserve juga menjadi perhatian pelaku pasar uang.
Sosok yang memiliki kebijakan moneter progresif akan mendorong dolar AS
masuk dalam tren penguatan.
"Calon pengganti Ketua Federal Reserve yang beredar di pasar yakni
Kevin Warsh. Pasar menganggap dia sosok yang memiliki kebijakan moneter
progresif daripada Janet Yellen," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa harga
minyak mentah dunia yang mengalami pelemahan turut menjadi salah satu
faktor yang menahan rupiah untuk bergerak di area positif.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude melemah 0,34 persen menjadi
50,41 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 0,41 persen menjadi
55,89 dolar AS per barel pada Selasa (3/10) pagi ini.
Kendati demikian, ia mengharapkan bahwa sentimen mengenai inflasi
Indonesia pada September 2017 yang cukup terkendali, yakni sebesar 0,13
persen dapat menjaga stabilitas rupiah ke depannya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2017, Indonesia
mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Sehingga tingkat inflasi tahun
kalender (Januari-September) 2017 sebesar 2,66 persen dan tingkat
inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar
3,72 persen.
Rupiah Selasa pagi melemah
Selasa, 3 Oktober 2017 12:09 WIB
......Outlook kenaikan suku bunga AS itu membuat peralihan minat investor ke aset mata uang berkategori safe haven, seperti dolar AS......