Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengaku akan melanjutkan program-program yang sudah dikerjakan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Pada hari ini, Presiden Joko Widodo melantik Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
"Saya akan terus melanjutkan program. Detailnya saja dari tiap-tiap tugas itu yang perlu sedikit evaluasi di sana sini," kata Andika.
Andika merasa terhormat dapat dilantik dan diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi dan DPR RI untuk menjabat sebagai Panglima TNI.
"Kepada seluruh prajurit TNI di seluruh Indonesia, saya ingin kita menjadi bagian dari kita sendiri dan kita semua di tengah keluarga teman maupun sanak saudara kita semua karena kita adalah bagian dari mereka," ungkap Andika.
Andika juga menyebut Presiden Jokowi berpesan agar dirinya melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai Panglima TNI.
Rapat Paripurna DPR RI pada hari Senin (8/11) menyetujui usulan Presiden Joko Widodo yang mengajukan nama Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Andika juga sudah menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di hadapan Komisi I DPR pada hari Sabtu (6/11).
Sebelum dipercaya menjadi Panglima TNI, Andika Perkasa adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).
Andika Perkasa lahir di Bandung, 21 Desember 1964 adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987. Ia mengawali karier sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.
Selanjutnya, Andika menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono tersebut kemudian menduduki posisi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada bulan November 2013 sehingga Andika pun menjadi perwira tinggi bintang satu.
Perjalanan kariernya meningkat saat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal, 2 hari setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014—2019.
Selanjutnya, alumnus The Military College of Vermont, Norwich University, Vermont, USA ini melanjutkan karier militernya sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada tanggal 30 Mei 2016.
Setelah beberapa kali berganti jabatan, pemegang gelar lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat 2000 tersebut dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) pada tanggal 22 November 2018.
Baca juga: Presiden Jokowi lantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI
Baca juga: Presiden Jokowi lantik Dudung Abdurachman sebagai Kasad