Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan mengajak Milenial dan Gen Z optimistis menyongsong pemulihan ekonomi global lewat Presidensi G20 Indonesia.
Wempi menyampaikan semangat multilateralisme menjadi semakin terbukti di tengah pandemi COVID-19 karena tidak ada satupun negara yang bisa menyembuhkan diri dari pandemi dan bisa pulih sendiri. Sehingga semua negara harus bersama-sama ikut dan terlibat dalam proses pemulihan ekonomi global.
“Semangat multilateralisme ini yang menjadi salah satu spirit dalam forum G20,” ujarnya.
Baca juga: Konektivitas digital solusi bangkit dari pandemi
Kemudian, pemulihan ekonomi, lanjutnya, Indonesia sebagai Presidensi menggarisbawahi bahwa pulih bersama dari pandemi juga mencakup mengatasi luka akibat pandemi di masa depan. Artinya, isu kesehatan, isu produktivitas, isu investasi, isu perubahan iklim dan isu ransformasi digital harus menjadi perhatian bersama.
“Saya meyakini teman-teman milenial sebagai sounding word yang aktif dan punya ambisi yang tinggi, that is your future untuk prevent the pandemic,” tuturnya.
Ia mengajak Milenial dan Gen Z untuk terlibat aktif dan berkontribusi semaksimal mungkin untuk memahami mega trend isu dunia terkait digital hingga perubahan iklim. Sehingga mempunyai bekal untuk menghadapi Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Termasuk mengejar target 2045 Indonesia sebagai negara maju.
Adapun agenda finance track G20 mencakup enam agenda utama. Pertama, exit strategy atau koordinasi pemulihan ekonomi jangka pendek agar berjalan sinkron. Kedua, how to adress current effect atau mengatasi luka akibat pandemi COVID-19. Ketiga, central bank digital currency , lalu isu keuangan berkelanjutan atau transisi menuju ekonomi hijau. Agenda kelima international taxation atau isu perpajakan internasional dan agenda keenam adalah inklusi keuangan.
Baca juga: Dyah Roro Esti: G20 jadi momentum dorong percepatan transisi energi RI