Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengembangkan desa tangguh bencana (destana) untuk mitigasi dan tanggap bencana di daerah tersebut.
"Tahun 2022 ini ada dua desa tangguh bencana yang dikembangkan, yakni desa di Kabupaten Bungo dan di Kota Sungai Penuh," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi Ismail di Jambi, Jumat.
Ismail menjelaskan pengembangan destana tersebut sebagai upaya kesiapsiagaan bencana di daerah-daerah rawan bencana. Selain itu, destana tersebut diharapkan dapat meminimalisir korban jiwa dan kerugian terhadap harta benda jika terjadi bencana.
Dalam destana tersebut, kata dia, masyarakat desa diberikan edukasi terkait dengan langkah-langkah kesiapsiagaan saat hendak menghadapi bencana.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana yang ada di lingkungannya, sehingga sesaat sebelum bencana terjadi masyarakat sudah lebih siap. Utamanya terhadap bencana alam seperti banjir dan sebagainya.
Ia mengemukakan, dua desa yang dijadikan sebagai destana di Kabupaten Bungo yakni di daerah rawan banjir di Sungai Pinang, Kecamatan Bungo Dani. Kemudian di Kota Sungai Penuh di Desa Paling Serumpun, Kecamatan Hamparan Rawan yang dilalui oleh Sungai Batang Merao.
"Dipilihnya dua desa tersebut sebagai destana karena daerah tersebut merupakan daerah rawan banjir. Pada awal tahun 2022 terjadi banjir besar di daerah itu akibat dari luapan air sungai tersebut, terutama di Desa Paling Serumpun, jika terjadi hujan dalam kurun waktu dua jam maka permukiman warga di desa tersebut sudah terendam," kata Ismail.
Ia mengatakan pembentukan destana tersebut dilakukan secara bertahap. Harapannya dengan pembentukan Destana tersebut dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Provinsi Jambi untuk tanggap terhadap bencana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jambi kembangkan desa tangguh bencana
Jambi kembangkan desa tangguh bencana optimalkan mitigasi
Jumat, 10 Juni 2022 17:09 WIB