Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batanghari tak mengendurkan pengawasan kesehatan ternak, khususnya sapi potong khususnya dari paparan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan juga akibat penyakit "jembrana"
Hasil pemeriksaan dan pengecekan ternak, ditemukan yang terkena penyakit jembrana, kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Irwan di Muara Bulian, Kamis (28/07).
“Virus tersebut tidak dapat menular ke manusia, dan dagingnya juga masih bisa di konsumsi,” kata Irwan.
Kasus ternak terkena jembrana ditemukan di Kecamatan Muara Bulian yakni Desa Sungai Baung dan Kelurahan Teratai, masing masing hewan ternak yang terpapar hanya satu ekor. Namun yang terkena jembrana ini hanya hewan ternak jenis sapi Bali.
"Dengan adanya kasus baru ini, di harapkan peternak diminta terus waspada terutama bagi para peternak sapi," ujarnya
Meski sempat ditemukan, pihaknya mengakui kondisi tersebut telah teratasi, karena pihaknya rutin sering melakukan pengecekan kondisi kesehatan hewan di tengah PMK ini sehingga tidak ada hewan yang mati akibat jembrana .
Sementara itu, sedangkan untuk ciri-ciri gejala klinis hewan yang terserang virus tersebut di tanda kan dengan adanya hewan demam tinggi, pembengkakan kelenjar limfa dan diare yang sering bercampur dengan darah dan air liur yang berlebih akan tetapi bening.
Untuk hewan ternak yang terkena jembrana tersebut dipastikan masih bisa dikatakan layak untuk dikonsumsi daging sapinya. Meski demikian, ia mengingatkan untuk mengolah daging tersebut dengan benar.
Ia juga menghimbau, untuk para peternak jika menemukan kasus tersebut maka diminta untuk melapor ke petugas kesehatan hewan yang ada dan harus mengisolasi ternak yang terpapar virus tersebut, serta dilakukan penyemprotan kandang dengan insektisida dan pemberian vitamin terhadap hewan ternak.
Selain PMK, warga diminta waspadai virus jambrana
Kamis, 28 Juli 2022 15:16 WIB