Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Pos Logistik Indonesia menghadirkan layanan Stori berupa fulfillment atau tempat penyimpanan barang untuk mendorong kemajuan bisnis pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
"Kami menyadari 64 juta UMKM di Indonesia saat ini perlu diberikan tempat yang bagus agar mereka bertumbuh secara baik dan bisa memastikan aksesibilitas semua produk mereka bisa terkirim dengan cepat," ujarnya dalam gelar wicara di Sarinah, Jakarta, Jumat.
Baca juga: PT Pos sebut tarif logistik dari dan menuju IKN bisa turun 30 persen
Pos Indonesia menjamin berbagai produk UMKM yang disimpan pada layanan itu akan memiliki kualitas bagus, bahkan dari gudang penyimpanan sampai ke tangan konsumen.
Layanan Stori merupakan solusi yang diberikan khusus untuk UMKM yang ingin memulai bisnis daring, tetapi kekurangan biaya untuk menyewa ruko atau gudang sebagai tempat penyimpanan barang.
Choiriana menuturkan UMKM dapat menikmati layanan penyimpanan sementara itu tanpa perlu membayar biasa sewa di awal. Pos Indonesia baru memungut biaya sewa setelah produk UMKM laku.
"Kami memberikan kualitas yang sangat bagus, sehingga pelaku UMKM bisa terbantukan untuk mereka masuk ke akses pasar yang lebih jauh termasuk juga kualitas produk tidak akan turun," jelasnya.
Saat ini, Pos Indonesia memiliki 151 gudang untuk tempat penyimpanan barang UMKM. Tak hanya itu, sebanyak 4.800 kantor pos yang tersebar di seluruh Indonesia juga dapat digunakan untuk penyimpanan barang.
Baca juga: Pos Indonesia berdayakan wanita pelaku UMKM menjadi kurir O-Ranger
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pos Logistik Indonesia Ardian Cholid menjelaskan layanan Stori merupakan bagian dari transformasi Pos Indonesia yang ingin memindahkan kantor pos yang besar ke dalam kantong pelanggan.
Melalui layanan Stori tersebut, Pos Indonesia menyiapkan semua kebutuhan UMKM dari mulai penyimpanan produk, desain, foto, gudang, pengiriman, sampai pengantaran barang langsung ke tangan konsumen.
"Harganya hanya 3,5 persen dari transaksi. Gudangnya milik kami, sistem milik kami, dan layanan pengantaran juga dari kami, mengambil barang, sampai mengurusnya juga kami yang melakukannya. UMKM tidak perlu investasi gudang," pungkas Ardian.
Baca juga: PT Pos perluas ruang kreatif Pos Bloc di empat kota tahun ini
Baca juga: Pos Indonesia siapkan layanan gudang digital pada proyek IKN Nusantara