Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi mengalokasikan dana Rp238 juta guna membantu biaya operasional angkutan kota, yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, pemerintah kota mengalokasikan dana tersebut untuk memberikan bantuan kepada pemilik angkutan kota (angkot) selama tiga bulan ke depan.
"Kami beri bantuan ini dengan catatan supir angkot tidak boleh menaikkan tarif angkutannya. Jadi tarif angkot tetap yang lama meski (harga) BBM naik karena kami sudah memberikan bantuan subsidi ini," katanya di Jambi, Senin.
Dia mengatakan, pemerintah kota memberikan bantuan biaya pengadaan bahan bakar minyak sebanyak 96 liter per bulan atau 24 liter per minggu bagi 72 angkot di Kota Jambi selama tiga bulan.
"Kami bagi-bagi tugas dengan provinsi (dalam memberikan bantuan), bahwa kami yang membantu subsidi angkot," katanya.
Selain membantu biaya operasional angkutan kota, Pemerintah Kota Jambi menyediakan paket sembako murah bagi warga tidak mampu.
Menurut Wali Kota, pemerintah kota menyiapkan 15 ribu paket sembako dengan nilai Rp120 ribu per paket untuk dijual dengan harga Rp60 ribu per paket kepada warga tidak mampu.
"Ini dijual kepada keluarga tidak mampu yang sudah masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) tetapi belum mendapatkan bantuan apapun selama ini," katanya.
Pemerintah Kota Jambi juga memberikan bantuan peralatan produksi bagi 200 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam upaya menekan dampak kenaikan harga BBM.