Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu bersama PT Pertamina (Persero) Plaju Palembang Provinsi Sumatera Selatan membahas lima poin, guna mengatasi inflasi di Negeri Serumpun Sebalai itu.
Ia mengatakan lima poin yang dalam mengatasi inflasi di Provinsi Kepulauan Babel diantaranya ketahanan BBM di Depo Pangkalbalam dan Jobber Tanjung Pandan yang kecil, sehingga rentan kelangkaan BBM jika terjadi gelombang pasang atau cuaca ekstrim.
Kedua, aplikasi MyPertamina yang masih bisa dipindah tangankan, sehingga belum efektif dalam mencegah pengeritan BBM bersubsidi.
"Baik solar subsidi maupun pertalite mengalami kebocoran. Pertamina harus mencari solusi untuk mendeteksi kebocoran, sehingga tidak perlu menambah kuota BBM di Babel," ujarnya.
Ia menekankan dalam mencegah penyaluran BBM bersubsidi yang tidak sasaran ini, pihak Pertamina agar lebih ketat dalam pengawasan aplikasi BBM Bersubsidi tersebut.
"Sepulang saya dari Palembang ini, saya juga akan segera ke Pertamina Pusat dan akan bertemu Pak Ahok, untuk mendapat kejelasan terkait ini," katanya.
Senior Manager Kantor Marketing Operation Region II PT Pertamina Persero Awan Raharjo mengatakan akan secepatnya dirinya dan tim akan mengkaji ulang beberapa poin tersebut, untuk bisa saling mendukung. Termasuk beberapa hal teknis juga dijelaskannya.
Ia mengatakan saat ini ada tiga terminal BBM di Babel, diantaranya Pangkalpinang, Belinyu dan Tanjung Pandan. Pasokannya bersifat kontinyu, dan pihaknya sudah merencanakan optimalisasi Belinyu dengan tangki-tangki, sedangkan Tanjung Pandan yang sementara baru masuk dalam pengembangan jangka panjang.
"Pertamina tidak mungkin bisa mendistribusikan ke semua daerah jika bukan dibantu oleh pihak pemerintah daerah di Babel, maka kami pun akan mengusahakan untuk mendukung Pemprov Babel," katanya.