Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga memulihkan kebutuhan bahan bakar LPG bagi masyarakat di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya terus berupaya menjaga ketersediaan dan pendistribusian LPG bagi masyarakat Aceh di tengah sebagian jalur darat terputus terdampak bencana hidrometeorologi.
Saat ini, beberapa jalur utama belum dapat dilalui secara optimal, di antaranya jalur darat Lhokseumawe-Bener Meriah serta jembatan penghubung Bireuen-Lhokseumawe.
Padahal, secara reguler pasokan LPG untuk wilayah Banda Aceh disuplai dari Lhokseumawe melalui jalur darat.
Menurut Roberth, untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, Pertamina Patra Niaga melakukan pola distribusi alternatif dengan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, guna menyalurkan BBM, LPG, serta bantuan kemanusiaan.
"Di Banda Aceh, Pidie Jaya, dan Bireuen, pasokan LPG yang sebelumnya disuplai secara reguler dari Lhokseumawe melalui jalur darat harus dialihkan," katanya.
Karena jalur Lhokseumawe-Bireuen terputus, Pertamina Patra Niaga melakukan penyeberangan pasokan LPG menggunakan armada skid tank (mobil tangki LPG) yang diangkut dengan kapal laut dari Integrated Terminal Lhokseumawe menuju Fuel Terminal Krueng Raya, Banda Aceh.
Selanjutnya, LPG didistribusikan kembali melalui jalur darat ke Pidie Jaya dan Bireuen.
"Kondisi ini menjadi tantangan karena masih terdapat ruas jalan yang belum tersambung, sehingga distribusi LPG dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh dilakukan menggunakan skema distribusi alternatif," ujar Roberth.
Sedangkan, untuk Aceh Timur dan Langsa, distribusi BBM dan LPG dari Fuel Terminal Lhokseumawe ke Langsa dapat dilakukan melalui jalur darat karena akses dari Aceh Tamiang menuju Lhokseumawe, masih dapat dilalui.
Untuk penyaluran LPG, Pertamina telah melakukan pengiriman menggunakan helikopter dengan metode sling load dari Lhokseumawe menuju Bener Meriah.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga menerapkan skema alternative emergency (AE) dengan kapal roro sebagai perbantuan pengiriman skid tank LPG dari Lhokseumawe ke Banda Aceh untuk menopang pasokan ke Pidie Jaya dan Bireuen.
Di Bireun, distribusi LPG dilakukan dengan menggunakan tali baja menyeberangi sungai karena akses jembatan yang terputus.
"Pengiriman LPG melalui jalur laut dengan kapal roro telah tiba di Banda Aceh. Ini merupakan alternatif terbaik yang dapat kami lakukan saat ini, meskipun distribusi masih dilakukan secara bertahap dan memerlukan pengaturan lanjutan karena belum sepenuhnya sesuai dengan tingkat permintaan," kata Roberth lagi.
Sebagai langkah penguatan suplai, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan tambahan pasokan dengan mendatangkan truk skid tank LPG dari Dumai, Palembang, Batam, dan Pulau Jawa, yang mulai tiba di Aceh pada 20 Desember 2025.
Pertamina Patra Niaga juga telah menyalurkan bantuan 983 tabung LPG, terdiri atas 244 tabung pada tahap tanggap darurat awal dan tambahan 739 tabung Bright Gas 12 kg yang difokuskan untuk wilayah Aceh.
"Kami terus berupaya maksimal, agar dapur umum dapat terus beroperasi maksimal melayani kebutuhan pangan para pengungsi," ujar Roberth.
Bantuan 739 tabung Bright Gas disalurkan untuk operasional posko dapur umum di Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Gayo Lues.
