Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto membentuk Komando Operasi (Koops) Habema demi menyatukan pola operasi TNI dan Polri dalam menangani konflik di beberapa daerah di Papua.
Agus meyakini Koops Habema, yang merupakan singkatan dari "harus berhasil maksimal", dapat meningkatkan efektivitas penanganan konflik di Papua, di mana dalam beberapa tahun terakhir menghadapi gangguan dan serangan dari kelompok pemberontak OPM.
"Strategi yang saya berlakukan (untuk Papua) adalah smart power, yang merupakan kombinasi dari soft power dan hard power, dan diplomasi militer. Implementasi strategi itu adalah pembentukan Komando Operasi Habema, harus berhasil maksimal. Untuk implementasinya, koops ini diharapkan bisa mengintegrasikan pola operasi TNI dan Polri; sehingga penanganan konflik di Papua dapat lebih efektif," kata Agus Subiyanto saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut Koops Habema baru dibentuk belum lama ini. Namun, dia tidak menyebutkan detail tanggal pembentukannya.
Habema merupakan nama danau di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Habema merupakan salah satu danau tertinggi di Indonesia karena letaknya di ketinggian lebih dari 3.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) di kaki Gunung Trikora.
Tidak hanya membentuk komando operasi, TNI juga berupaya menerapkan sistem blok dalam latihan individu prajurit dan satuan, yang seluruhnya berlangsung terpusat di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
"Program ini khususnya diselenggarakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan konflik di Papua," kata Agus Subiyanto dalam rapim tersebut.
Rapim TNI-Polri di GOR A. Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu, dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang juga memberikan arahan-arahan secara langsung kepada jajaran pimpinan TNI dan Polri. Sebanyak 362 pimpinan TNI-Polri hadir dalam rapat pimpinan gabungan itu.