Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi memastikan pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di daerah setempat dapat terselesaikan pada Juli 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih dalam keterangan tertulis di Jambi, Kamis, mengatakan berdasarkan hasil pengecekan pengerjaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) ditargetkan proyek ini dapat selesai pada Juli.
Adapun pengecekan lapangan di sejumlah titik di kawasan Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi dilakukan guna memastikan progres pengerjaan proyek itu berjalan sesuai target dan tepat waktu.
Selain meninjau langsung titik yang masih dalam pengerjaan di kawasan jalan Orangkayo Hitam, Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Raden Pamuk, Kecamatan Jambi Timur. Pj Wali Kota Sri juga meninjau Rumah Pompa di Kelurahan Rajawali dan Stasiun IPAL Kota Jambi di kawasan Kelurahan Sijenjang.
“Proyek ini seharusnya selesai pada Mei lalu, namun ada tiga titik yang masih belum rampung hingga saat ini. Saya ingin memastikan bahwa pekan pertama Juli ini semuanya sudah harus selesai," kata Sri.
Sri mengemukakan warga Kota Jambi patut berbangga, karena pemerintah daerah mendapatkan proyek pengolahan limbah dengan teknologi canggih ini.
Kota Jambi adalah pemerintah daerah keempat yang mendapatkan mega proyek pengolahan limbah terpadu dengan teknologi modern.
Dia berharap proyek ini dapat beroperasi melayani masyarakat secara maksimal, sehingga masyarakat nanti tidak lagi meminta sedot tinja dengan biaya mahal.
Dengan sistem ini, pengolahan limbah dilakukan secara terpadu, aman dan ramah lingkungan juga dengan biaya yang terjangkau.
Sri meminta Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jambi Kementerian PUPR tidak hanya mengawal proses pembangunan proyeknya saja, namun terus melakukan bimbingan dan pengawalan kepada tim BLUD Kota Jambi yang nanti akan mengelola IPAL tersebut.
Humas Waskita Karya Jambi Anas mengatakan bahwa target pengerjaan sistem sudah mencapai 100 persen. Namun, beberapa titik masih memerlukan rekondisi.
“Secara teknis sudah selesai 100 persen, namun masih ada beberapa titik yang sedang dilakukan rekondisi jalan,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa perbaikan meliputi penguatan struktur tanah dan penyambungan kembali pipa instalasi, yang harus presisi, karena menggunakan sistem gravitasi.
“Kami sedang memperbaiki instalasi pipa yang mengalami penurunan akibat kondisi tanah yang labil,” kata Anas.
