Video - ANTARA News jambi

Pencak silat: Dulu, kini, dan nanti (Bagian 3)

ANTARA - Alfia Dianty Antara adalah satu dari sekian banyak murid perguruan pencak silat Tapak Suci. Gadis berusia 13 tahun tersebut menimba ilmu pencak silat sejak kelas 4 SD. Awalnya, Alfia memilih pencak silat sebagai kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian dari aktivitas bermain gawai. Belakangan, pesilat cilik yang telah mengantongi banyak gelar juara itu merasakan banyak manfaat dari mempelajari pencak silat, salah satunya adalah menjaga diri.

Perguruan Tapak Suci menerapkan pendekatan permainan ketika mengajarkan jurus demi jurus dalam latihan pencak silat kepada anak-anak kecil. Ketika anak-anak tersebut beranjak remaja, maka perguruan yang tumbuh sejak era 1920 itu mulai mengajarkan ragam gerakan disertai kecepatan dan kekuatan sebagaimana porsi latihan silat yang sesungguhnya.

Selain perguruan Tapak Suci, perguruan pencak silat Pagar Nusa juga tak kenal lelah merangkul generasi muda untuk mempelajari seni bela diri pencak silat. Perguruan yang hingga kini telah memiliki jaringan di 22 negara itu berupaya mengarahkan para pesilat muda untuk menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan.

Salah seorang murid Tapak Suci yaitu Ahmad Facha Laqiful Askhiya mengatakan bahwa dirinya tertarik mempelajari pencak silat karena ingin menjadi atlet profesional. Pesilat berusia 19 tahun itu bahkan bercita-cita ingin menjadi seorang pelatih pencak silat agar dapat berbagi ilmu dengan orang lain. (Ahmad Faishal Adnan/Rina Anggraini/Keysha Anissa/Syamsul Rizal/Agha Yuninda Maulana/Ahmad Faishal Adnan)

Ikuti pula penuturan Yayan Ruhian dalam menapaki karier di industri film Hollywood, serta dinamika seni bela diri pencak silat di sini:
Mata Indonesia: Pencak silat: Dulu, kini, dan nanti (Bagian 1)
Mata Indonesia: Pencak silat: Dulu, kini, dan nanti (Bagian 2)