Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Prof Ermaya Suradinata mengatakan, revolusi mental dilakukan agar tercipta para pejabat tangguh, tegas, tangkas dan tegar menghadapi masalah serta berkepribadian jujur.
"Seorang pejabat harus beriman dan loyalitas terhadap atasan, prilaku pejabat harus bisa menjadi contoh masyarakat yang dilayani. Pejabat itu memberikan pelayanan bukan dilayani," katanya saat memberikan kuliah terbuka kepada pejabat di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Selasa.
Membangun inovasi dengan merubah sikap dan prilaku katanya menjadi prinsip dalam kerja, sehingga bawahan jangan hanya terus menyalahkan pimpinan. Sebagai bawahan harus terus melakukan instrospeksi diri.
Selain itu, kejujuran sambungnya sangat menunjang kinerja sehingga terhindar dari sikap korupsi. Sebab itu revolusi mental harus terus dilakukan.
"Kalau mental bisa dipertanggungjawab kan, tapi kalau moral susah. Untuk itu antara mental dan moral itu harus sama-sama bagus," katanya menjelaskan.
Praktek revolusi mental lanjutnya, tidak hanya dilakukan untuk para eksekutif, tapi juga unsur legislatif.
"Kalau eksekutif sifatnya melayani masyarakat, dan legislatif juga sebagai pelayan masyarakat. Yang jadi bos itu adalah rakyat," tegasnya.
Di samping itu, gubernur IPDN ini mengaku senang bisa berkunjung ke Kabupaten Merangin dan berbagi informasi segar dengan bupati setempat serta jajarannya.
"Memberikan ilmu kepada pejabat di jajaran Pemkab Merangin mendapatkan pahala, begitu juga yang mendapatkan ilmu. Tapi lebih banyak pahalanya bupati Merangin yang berupaya mengundang saya ke Merangin," katanya menambahkan.(Ant)
"Revolusi mental" ciptakan pejabat tangguh
Rabu, 6 April 2016 7:24 WIB