Gorontalo (ANTARA Jambi) - Menteri Sosial Khofifah Indah Parawansa
memimpin ratusan anak untuk mendoakan Yuyun, siswi SMP yang meninggal
akibat diperkosa 14 laki-laki.
Doa bersama itu dilakukan di
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muallaf Al Hijrah, Kelurahan
Tuladenggi, Kota Gorontalo, Rabu.
"Saya ingin adik-adik ikut mendoakan ananda Yuyun. Allah memberikan
ujian kepada Yuyun dan keluarganya, semoga mereka diberi kekuatan dan
ketabahan," ujar Khofifah, lalu membacakan Surat Al-Fatihah.
Mensos juga meminta seluruh masyarakat berdoa agar kasus yang dialami Yuyun, tidak lagi menimpa anak-anak di Indonesia.
Menurutnya pemerkosaan massal yang terjadi pada Yuyun, terindikasi akibat pelaku minum minuman keras.
"Juga kasus yang dialami anak di Duren Sawit itu indikasinya
narkoba. Saat ada eksploitasi anak di Jakarta, indikasinya juga narkoba.
Penyebabnya sebenarnya sudah diketahui, sehingga ini yang harus
dijauhkan dari anak-anak," ujarnya.
Minuman keras dan narkoba, kata dia, menjadi racun utama bagi
perkembangan anak-anak karena menimbulkan ketidakstabilan emosi.
Ketidakstabilan emosi tersebut memicu perilaku yang melawan hukum,
sehingga yang harus diperangi adalah akar masalahnya yakni miras dan
narkoba.
Khofifah meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Ia menyebut dalam
regulasi suda ada sanksi maksimum, namun seringkali tidak digunakan
hakim dalam mengambil putusan terhadap kasus-kasus pemerkosaan.
"Termasuk di dalamnya pemerkosaan disertai kekerasan, kemudian
pemerkosaan yang disertai kekerasan yang kemungkinan terencana. Jadi
ada macam-macam sanksinya, ada hukuman tambahan. Ini yang seharusnya
turut diakumulasi dalam vonis," tambahnya.
Mensos pimpin doa untuk Yuyun, siswa SMP korban pemerkosaan
Rabu, 4 Mei 2016 17:52 WIB