Jambi, Antarajambi.com - Pemerintah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) mengadakan kegiatan sosialisasi pencatatan dan pemetaan daerah rawan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kegiatan itu dilaksanakan diaula gedung PKK daerah setempat, Kamis dan dibuka langsung oleh Asisten III Pemerintah Kabupaten Sarolangun Henriman, dengan tema "Dengan dilaksanakan kegiatan pencatatan dan pemetaan daerah rawan tindak kekerasan KDRT, mari kita tingkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan.
"Kegiatan ini dilakukan Untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga Dan tersedianya informasi untuk pendataan akan hal tersebut," kata Kepala DP3A Sarolangun Febriati di Sarolangun, Jum'at.
Ia mengatakan untuk saat ini memang angka KDRT di Sarolangun tidak begitu meningkat, tapi untuk pelecehan terhadap anak terus mengalami peningkatan.
Namun Febriati tidak menyebutkan angkanya secara spesifik, baik itu KDRT maunpun pelecehan terhadap anak.
"Saat ini memang untuk kekerasan dalam rumah tangga belum begitu meningkat. Namun pelecehan terhadap anak cukup meningkat," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini ada beberapa kendala yang di hadapi DP3A Sarolangun dalam menanggani persoalan ini. Salah satunya masih ada masyarakat yang tak menerima keberadaan mereka.
"Jadi kita minta perlindungan, sebab pernah ada masyarakat yang menyebutkan kok Dinas ikut campur dalam persoalan keluarga maupun rumah tangga orang. Bahkan ada beberapa spanduk tentang KDRT yang kita pasang hilang dan dirusak," jelasnya.
Sementara itu asisten III Setda Sarolangun, Henriman pada acara tersebut menyampaikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadi KDRT. "Seperti faktor ekonomi, ini salah satu penyebab," katanya.
Untuk itu dia berharap kepada petugas pemberdayaan perempuan yang telah dibentuk di setiap kecamatan bisa bekerja dengan baik, dengan melaporkan jika ada KDRT terjadi di tengah masyarakat.
"Jangan waktu ada lomba saja baru aktif, tolong dilaporkan jika ada kejadian. Dan perhatikan dengan baik," kata Henriman.
Terhadap kegiatan ini, mewakili Pemkab ia mengapresiasi apa yang menjadi program DP3A terhadap persoalan tersebut.
"Tentu Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan ini, bagaiman kemudian pemahaman masyarakat terhadap hal-hal seperti ini semakin meningkat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya menambahkan.