Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan dan Pertanian Dunia di bawah PBB (FAO) mengimbau seluruh negara bersungguh-sungguh melanjutkan upaya meningkatkan keamanan dan ketersediaan pangan di sistem rantai pertaniannya.
"Setiap orang memiliki peran besar untuk memastikan makanan yang kita konsumsi aman di sepanjang rantai pangan, dari lahan sampai ke meja makan," kata Stephen dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca juga: FAO imbau masyarakat beli makanan dari usaha pangan setempat
Ia menjelaskan dalam proses untuk memastikan makanan tersedia hingga ke meja makan, diperlukan partisipasi dari para pekerja atau petani di lahan pertanian hingga mereka yang ada di supermarket dan semua orang yang memasak makanan untuk orang lain dan diri mereka sendiri.
Dengan tema "Keamanan Pangan, Tanggung Jawab Semua Orang", FAO dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mempromosikan kesadaran keamanan pangan global dan menyerukan kepada negara dan para pembuat keputusan, sektor swasta, masyarakat sipil, organisasi PBB, dan masyarakat umum untuk meningkatkan peran dalam memastikan keamanan pangan.
FAO akan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keamanan pangan melalui koordinasi yang lebih baik dengan otoritas yang bertanggung jawab atas keamanan pangan, mengembangkan kerangka kerja peraturan yang kuat, dan membantu dalam penerapan praktik yang baik di dalam rantai pangan, dari produsen hingga konsumen.
FAO juga bekerja dengan pemerintah, industri, petani, pelaku rantai pangan, dan LSM untuk memastikan makanan yang aman tersedia bagi konsumen dan meningkatkan perdagangan pada komoditas pertanian.
Dalam memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia bersamaan dengan pandemi COVID-19, FAO mengimbau setiap orang harus memberikan perhatian ekstra pada keamanan pangan mereka.
Masa pandemi ini telah meningkatkan kesadaran tentang perlunya kebersihan diri, seperti sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk menghindari penularan virus, juga mengingatkan semua orang bahwa praktik kebersihan yang baik selalu diperlukan dalam mempersiapkan makanan.
Baca juga: Produksi stabil, FAO: RI bisa jadi pemasok pangan hasil laut dunia
Baca juga: Peneliti: Pandemi COVID-19 semakin turunkan nilai tukar petani