Jambi (ANTARA) - Universitas Jambi (Unja) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) membangun Eco Eduwisata dan Agro Eduwisata di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Provinsi Jambi.
“Sesuai dengan amanah kampus merdeka merdeka belajar, perguruan tinggi wajib membangun pusat unggulan, eco-eduwisata dan agro-eduwisata ini merupakan salah satu pusat unggulan Unja,” kata Rektor Unja Prof Drs H Sutrisno di Jambi, Rabu.
Ada sebelas pusat unggulan yang di kembangkan oleh guruan tinggi negeri tertua di Jambi itu sebagai implementasi kampus merdeka dan merdeka belajar. Eco-eduwisata dan agro-eduwisata merupakan salah satu pusat unggulan yang di kembangkan di Jambi.
Pengembangan eco-eduwisata dan agro-eduwisata tersebut bertujuan untuk mengembangkan potensi daerah di bidang pertanian dan peternakan. Serta bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan petani bagaimana menerapkan teknologi tepat guna di bidang pertanian dan peternakan.
“Eco-eduwisata dan Agro-eduwisata ini juga akan menjadi tempat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa dan dosen,” kata Prof Sutrisno.
Di pusat unggulan eco-eduwisata dan agro-eduwisata tersebut dikembangkan beberapa teknologi pertanian. Diantaranya pengolahan pupuk kompos dan bahan-bahan limbah. Selain itu juga di kembangkan teknologi pertanian, perikanan dan peternakan sapi.
Bupati Tanjung Jabung Barat Safrial mengatakan, perjanjian kerjasama dengan Unja tersebut dilaksanakan dengan membaca arah pariwisata global. Kabupaten Tanjabbar memiliki alam dan kreatifitas yang unik yang jika di kelola dapat menjadi pusat unggulan pariwisata agro di Provinsi Jambi.
“Dengan perjanjian kerjasama ini di harapkan ada inovasi-inovasi teknologi tepat guna di bidang pertanian dan peternakan bisa dikembangkan,” kata Safrial.
Melalui kerjasama tersebut di harapkan mampu meningkatkan Sumber Daya Masyarakat (SDM) di daerah itu. Sebab pemerintah daerah itu saat ini tengah fokus melakukan pembenahan SDM. Karena SDM merupakan salah satu faktor yang menentukan pembangunan daerah.
“Melalui kerjasama ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bisa diversifikasi pangan,” kata Safrial.