Jambi (ANTARA) - Jumlah pergerakan penumpang pesawat udara di Bandara Sultan Thaha Jambi rata-rata pada kisaran seribu orang per hari pada Bulan Januari dan Februari 2020.
Eksekutif General Manajer Bandara Sultan Thaha Jambi Indra Gunawan di Jambi, Minggu mengatakan pergerakan penumpang pada Januari 2021 sebanyak 32.232 penumang dengan 383 flight atau jadwal penerbangan.
"Rata-rata penumpang per hari di kisaran seribuan penumpang. Serta angkutan kargo total 353.603 kilogram," katanya.
Hal sama juga data 1-23 Februari 2021 juga menunjukkan rata-rata pergerakan penumpang di angka seribu orang tepatnya 24.685 penumpang dengan 260 flight atau jadwal penerbangan. Dengan angkutan kargo 284.598 kilogram.
"Bila dibandingkan dengan periode sama 2020 jelas penurunanya signifikan, Januari dan Februari 2020 masih belum terdampak COVID-19," kata Indra.
Ia membandingkan periode Januari 2020 jumlah penerbangan mencapai 1140 flight dan penumpang 120.776 penumpang serta cargo 663.541.
Kecuali angkutan kargo, penurunannya di atas 50 persen, yakni pertumbuhan penumpang pada Januari 2021 minus 66 persen dan penumpang minus 73 persen. Sedangkan kargo penurunannya minus 47 persen.
Penerbangan dari dan ke Bandara Jambihingga saat ini masih satu rute yakni Jambi - Bandara Soekarno Hatta yang diterbangi oleh Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink dan Batik Air.
Khusus Batik Air dan Citilink menerbangi Jambi dalam empat jadwal penerbangan atau dua pergi pulang.
Penerbangan terakhir pukul 17.10 WIB yakni Lion Air yang langsung 'menginap' di Bandara Jambi, untuk kemudian melayani penerbangan pertama dari Bandara Jambi pada pukul 07.50 WIB.
"Saat ini hanya satu pesawat yang menginap di Bandara Jambi, yakni Lion Air yang landing terakhir pukul 17.10 WIB," kata Indra.
Sementara itu hingga Maret 2021 ini, persyaratan tambahan bagi calon penumpang pesawat di bandara masih mewajibkan untuk menyertakan tes cepat antigen dengan hasil negatif atau non reaktif.
Terkait penggunaan alat deteksi COVID-19 GeNose buatan dalam negeri, menurut Indra Gunawan sudah diwacanakan, namun sesuai dengan informasi dari Menteri Perhubungan baru diterapkan 1 April 2021.
"Menhub mengatakan screening COVID-19 dengan menggunakan GeNose akan digunakan untuk perjalanan transportasi udara per 1 April 2021," kata EGM Bandara Sultan Thaha itu menambahkan.