Jambi (ANTARA) - Namanya lengkapnya adalah Faiqah Ghyta Zahira (11), siswa kelas V SDN 02/VII Pasar Sarolangun Jambi memiliki hobi mendongeng.
Siswa yang akrab disapa Faiqah ini memang akrab dengan dunia literasi, sebulan bisa membaca satu hingga dua buku bacaan yang ia pinjam di perpustakaan.
Kebetulan SDN 02/VIII Pasar Sarolangun adalah sekolah mitra Program PINTAR Tanoto Foundation yang salah satu programnya adalah mengembangkan budaya baca bagi warga sekolah termasuk guru dan siswa.
Terlihat Faiqah terampil sekali menceritakan dongeng . Di hadapan teman-temannya ia terampil dan cekatan menyampaikan materi dongeng.
Ya, Faiqah memang sudah terbiasa mendongeng, keberaniannya patut diacungi jempol, tanpa ragu dan tidak grogi, ia menceritakan apa yang ia baca. Bahkan di rumahnya ia sering berlatih mendongeng dari buku yang telah ia baca.
“Saya memang senang mendongeng, jadi ada kepuasan tersendiri, ketika saya membaca buku, lalu diceritakan kembali,” kata Faiqah.
Faiqah memang sosok siswa sederhana, berkeinginan kuat, dan konsisten untuk mendongeng meskipun penuh perjuangan. Cita- citanya memang sangat kuat untuk mendongeng agar kelak menjadi pendidik yang mampu mengajarkan dongeng.
Menurutnya, kunci dari mendongeng adalah keberanian dan rajin baca buku, “ya dengan membaca membuat kita jadi banyak kata-kata yang kita kuasai,” ujarnya.
Mendongeng di Halaman Sekolah
Kemampuan dan cara berinteraksi Faiqah dalam mendongeng memang patut diacungi jempol. Seperti pada saat ia mendongeng tentang cerita yang berjudul Lumpur Isap, ia begitu lugas dan dengan suara yang lantang.
“Saya membawakan dongeng tersebut untuk memperingati hari dongeng sedunia yang jatuh setiap 20 Maret,” kata Faiqah.
Menurut Rusdyanti, Kepala SDN 02/VII Pasar Sarolangun mengatakan, program mendongeng dan baca buku merupakan dua hal yang terus dibangun.
“Terus digelorakan, agar anak-anak memiliki hobi berliterasi, kita tidak cukup hanya selesai sampai membaca, harus kita dorong juga berliterasi secara lisan,” ujarnya.
Selain dua hal tersebut, Rusdyanti juga membuat program majalah dinding (mading) kelas, agar siswa semakin terasah dan terimprovisasi dalam berliterasi.
“Apa yang ditunjukkan oleh Faiqah merupakan buah dari program Literasi yang selama ini kami jalankan,” kata Rusdyanti yang juga fasilitator nasional Program PINTAR Tanoto Foundation.
