Jambi (ANTARA) - Mahasiswa jurusan Pendidikan Olahraga dan Kepelatihan (JPOK) FKIP Unja mengadakan pelatihan konten kreator untuk peningkatan kapasitas mahasiswa dalam memanfaatkan perangkat gawai untuk kegiatan-kegiatan positif.
Dari siaran pers yang diterima di Jambi, Kamis, Ketua JPOK FKIP Unja Dr. Palminal mengatakan, pelatihan-pelatihan soft skill seperti ini sangat berguna bagi mahasiswa dalam pengembangan minat dan bakat, apalagi, aktivitas mahasiswa JPOK dalam perkuliahannya banyak yang bisa dijadikan konten ringan namun bermuatan informasi dan mengedukasi.
“Digitalisasi ini harus diarahkan ke hal-hal yang bermanfaat, jangan sampai mahasiswa justru terjerumus dalam arus informasi yang makin mudah diakses, namun yang didapat hanya berita-berita bohong,” katanya.
Pelatihan ini menghadirkan dua orang narasumber yaitu Ahmad Riki Sufrian yang merupakan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi serta Herri Novealdi, Trainer Cek Fakta dan Akademisi.
Ahmad Riki Sufrian dalam materinya menyampaikan, pada umumnya, konten kreator akan menggunakan banyak sekali platform dalam menyebarkan konten yang sudah mereka produksi. Jadi, selain Instagram, Youtube, Facebook atau TikTok, mereka juga menggunakan blog, infografik dan juga ebook untuk bisa menyebarkan seluruh kontennya.
Pada dasarnya, kata dia, proses produksi konten hanyalah melibatkan kreativitas seseorang saja, bentuk kreativitas inilah yang akan menjadi alat bagi konten kreator untuk membuat banyak orang mau menonton konten yang sudah mereka produksi. Namun terlepas dari hal tersebut, proses produksi suatu konten tidak hanya mengandalkan tingkat kreativitas saja. Karena ada juga logika yang harus dipahami untuk bisa menarik para audiens.
“Untuk itu, ada juga orang yang mengatakan bahwa konten kreator melibatkan penggunaan otak kanan dan otak kiri seseorang,” kata Riki.
Ia menyebutkan, seorang konten kreator harus memiliki ide-ide yang kreatif, mempunyai kemampuan riset yang baik, menguasai tools pendukung, kemampuan komunikasi baik, dan memahami SEO.
“Dan perlu juga diketahui konten kreatif itu tidak hanya berbentuk video. Tapi juga bisa tulisan, foto dan audio yang sekarang juga tengah menjadi trend,” kata Riki.
Sementara itu, Herri Novealdi mengatakan, seorang konten kreator pun harus bisa memahami teknik SEO agar strategi content marketingnya bisa berjalan secara maksimal. Teknik SEO ini bisa membantu suatu konten dilihat dan dijangkau oleh banyak orang.
“Selain itu, Anda juga harus menginformasikan tujuan dari bisnis Anda pada mereka agar mampu menghasilkan suatu konten yang sesuai dengan tujuan Anda,” katanya.