Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Sebanyak 361 ekor hewan ternak milik warga di dua Kecamatan di Kabupaten Batanghari, Jambi terkena atau terjangkit virus Septicemia Epozootica (SE) atau sering disebut penyakit ngorok.
"Ya, saat ini ada dua Kecamatan di Kabupaten Batanghari yang terpapar virus SE tersebut," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batang Hari, Drh Tuanku Hafiq di Muara Bulian, Rabu.
Penyakit Septicemia Epozootica (SE) atau biasa disebut penyakit mengorok saat ini sangat menjadi perhatian bagi pemerintah Kabupaten Batanghari, karena sudah mulai menyerang hewan ternak warga.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batang Hari, awalnya ada sebanyak 281 ekor hewan ternak warga yang terjangkit penyakit tersebut dan kini bertambah menjadi 361 ekor ternak.
Untuk penyakit hewan mengorok ini sudah tersebar di dua Kecamatan, diantaranya Kecamatan Maro Sebo Ulu tepatnya di Rengas Sembilan dengan jumlah hewan yang terserang 30 ekor dan di Desa Teluk Leban sebanyak 280 ekor dan di Kecamatan Muara Tembesi tepatnya di Desa Rambutan Masam sebanyak 30 ekor dan di Desa Pulau sebanyak 21 ekor.
"Penyakit ngorok ini lebih dominan menyerang hewan ternak jenis kerbau." katanya.
Sementara itu, akibat dari penyakit tersebut, 21 ekor hewan dinyatakan mati dan 30 ekor dilakukan pemotongan bersyarat. Adapun penyebab penyakit ini sendiri dikarenakan masih banyaknya hewan yang dilepas liarkan.
"Kendala yang dialami saat ini masih kurangnya pengobatannya sendiri yaitu pihak dinas masih kekurangan ketersediaan obat-obatan dan petugas penyuluhan," kata Tuanku Hafiq.
361 ekor ternak di Batanghari terjangkit wabah ngorok
Rabu, 2 November 2022 9:28 WIB