Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Utama (Sestama) Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto menyampaikan bahwa data statistik yang berkualitas mempunyai peran krusial dalam mewujudkan Indonesia maju hingga menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
Atqo menilai BPS menjadi salah satu lembaga yang telah berperan penting bagi kemajuan Indonesia dari masa ke masa.
Dalam peranan internasional, BPS ditunjuk sebagai Chair of ASEAN pada 2023 yang juga dipercayai sebagai tuan rumah dari empat kegiatan di tingkat ASEAN untuk bidang statistik. Puncaknya nanti pada saat pertemuan antara Kepala Kantor Statistik Nasional di wilayah ASEAN, menjadi mitra dialog, serta mitra pembangunan dari beberapa organisasi internasional di bulan November nanti.
Kemudian, BPS juga diberi mandat sebagai Co-Chair bersama National Bureau of Statistic of China dalam The 9th China-ASEAN Statistic Forum di Nanning, China.
“BPS juga akan mengambil peran sebagai leading on three dalam pengembangan dan implementasi big data. Salah satunya melalui pembangunan UN Regional Hub on Big Data dan Data Science in Indonesia yang mencakup kawasan Asia Pasific,” ujarnya.
Pada tingkatan nasional, peran BPS tercermin melalui beberapa kolaborasi dengan banyak Kementerian/Lembaga yang di antaranya Kementerian Agama (Kemenag), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pertanian (Kementan).
Kemudian Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Dalam Negeri (Kemendag), serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Lebih lanjut, Atqo menyampaikan bahwa BPS telah melakukan beberapa kegiatan untuk meningkatkan literasi dan edukasi mengenai pentingnya statistik kepada masyarakat luas. Upaya itu dilakukan melalui pembinaan statistik sektoral kepada Kementerian/Lembaga dengan Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS).
Salah satu program BPS sejak 2022 adalah Pembinaan Desa Cantik. Desa Cantik yaitu pembinaan statistik sektoral di tingkat desa secara berkesinambungan dan komprehensif.
Tujuan umum dari program itu adalah untuk meningkatkan literasi, kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik. Tujuan berikutnya yaitu Standardisasi Pengelolaan Data Statistik untuk menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik. Hingga akhir 2022, telah dilakukan pembinaan Desa cantik di 2.262 desa/kelurahan di seluruh indonesia.
Kemudian melalui program Pembangunan Pojok Statistik, hingga Agustus 2023 telah dilakukan di 105 perguruan tinggi di 34 provinsi. Pojok Statistik bertujuan untuk meningkatkan literasi statistik di kalangan mahasiswa dan akademisi.
“Semua capaian ini tentunya harus kita syukuri dan lebih dari itu harus kita jadikan motivasi untuk bekerja lebih baik lagi dan terus memberikan yang terbaik untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang semakin maju,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Atqo berpesan juga bahwa HSN merupakan elemen penting dari sejarah panjang perjalanan statistik nasional yang menandai terbitnya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1960 tentang statistik.
Selain Apel HSN, pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan pemberian penghargaan BPS Awards untuk kategori kementerian/lembaga, perusahaan dan media massa.