"Jadi Juni kita harus sudah mulai berkantor. Memang lahan sudah disediakan, namun pembangunan baru akan dimulai," kata Laksamana Ali saat ditemui di Gelanggang Olah Raga (GOR) Jakarta Utara, Jumat.
Namun demikian, Laksamana Ali tidak merinci kapan pembangunan Mabes AL di IKN tersebut akan dimulai
Saat ini, Ali beserta jajarannya masih fokus meningkatkan predikat Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal)
Lokasi lantamal sendiri berada di Melawai yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lanal yang ada di Balikpapan.
Peningkatan status lanal ke lantamal itu dilakukan mengingat wilayah Kalimantan Timur yang sudah di dapuk menjadi ibu kota yang baru.
Setelah statusnya diubah menjadi lantamal, pihaknya akan meningkatkan status pangkalan AL itu menjadi komando daerah maritim (kodamar).
Di sana, pihaknya akan membangun fasilitas militer dan dermaga yang mumpuni guna memperketat keamanan maritim IKN.
Sebelumnya, untuk kebutuhan pertahanan laut di IKN, TNI AL sejak 2023 merencanakan peningkatan status Lanal Balikpapan menjadi lantamal.
Dalam kunjungan Kasal ke Lanal Balikpapan pada Agustus 2023, dia menjelaskan perubahan itu juga untuk mengantisipasi potensi ancaman dan kerawanan. Alasannya, lokasi Lanal Balikpapan berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan wilayah perairan terbuka dan jalur pelayaran sibuk tidak hanya untuk rute domestik, tetapi juga rute luar negeri.
Peningkatan kekuatan dan pemindahan prajurit ke IKN menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Rapim TNI Angkatan Laut Tahun 2024 yang digelar Rabu (28/2). Rapat pimpinan TNI AL tahun ini merupakan tindak lanjut dari Rapim TNI 2024, Rapim TNI-Polri 2024, dan Rapim Kementerian Pertahanan Tahun 2024.
Terkait pemindahan personel, Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto dalam Rapim TNI-Polri menyebut total 2.820 prajurit TNI yang ditempatkan di IKN. Dari TNI AL, jumlahnya sebanyak 793 prajurit. Mereka masuk dalam pemindahan prajurit tahap pertama yang direncanakan berlangsung sepanjang 2024.
Walaupun demikian, Panglima menyebut pemindahan itu menunggu kesiapan bangunan dan perkantoran yang menunjang kegiatan prajurit di IKN. Bangunan yang dimaksud itu di antaranya mencakup rumah dinas bagi prajurit.
Dalam paparan Panglima, kebutuhan hunian prajurit yang masuk dalam gelombang pemindahan tahap pertama sebanyak 11 unit rumah tapak dan 782 unit rumah susun. Rumah tapak itu nantinya diperuntukkan buat Kepala Staf TNI AL dan 10 perwira tinggi bintang dua dan tiga.
Sementara itu, sisanya menempati rumah susun yang luas unitnya berbeda-beda dengan unit terbesar seluas 290 meter persegi untuk perwira tinggi bintang satu dan kolonel, kemudian unit seluas 190 meter persegi untuk perwira menengah setingkat letnan kolonel (letkol) dan mayor, dan unit seluas 94 meter persegi untuk perwira pertama.