Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi menyikapi dengan adanya peningkatan tarif impor Amerika Serikat (AS) tersebut tidak terpengaruh untuk di wilayah Batanghari.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Batanghari Ridwan Noor di Muara Bulian, Rabu, mengatakan bahwa untuk kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat tidak mempengaruhi industri yang ada di Batanghari.
"Ya di Batanghari ini kita kebanyakan industri menggunakan produk dari Cina,"katanya.
Dapat diketahui, di Kabupaten Batanghari mempunyai perusahaan industri sebanyak 14 Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) dan sampai saat ini masih terus berjalan. Akan tetapi, dalam beberapa hari terdapat kendala seperti banjir dan dilakukan replanting.
"Ya di beberapa hari ada kemacetan pasokan bahan baku perusahaan itu,"katanya.
Dengan adanya peningkatan tarif impor AS perusahaan industri yang ada di Batanghari tidak terpengaruh sama sekali. Ia juga mengatakan produk yang memasuki di Batanghari merupakan produk bahan jadi.
"Jadi dengan kebijakan tersebut Industri di Batanghari sangat tidak pengaruh,"ujarnya.
Akan tetapi, Pemkab Batanghari terus berupaya terhadap kenaikan tarif impor dari AS umumnya bersifat hati-hati dan fokus pada upaya menjaga daya saing produk lokal dan kesejahteraan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
