Kota Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung upaya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi membangun jalan lingkar utara pinggir Kota Jambi dengan panjang sekitar delapan kilometer sebagai upaya mengurai kemacetan jalan nasional lintas timur Sumatera.
"Rencana tersebut merupakan solusi paling strategis karena memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi baru," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Jhon Eka Powa, di Jambi, Selasa.
Menurut dia, apabila rencana tersebut terwujud, maka dipastikan terjadi sebaran pembangunan jasa pergudangan.
Tentu dampaknya pada nilai jual objek pajak tanah dan bangunan di sekitar jalan yang akan dibangun bisa meningkat.
Termasuk mendongkrak pada peningkatan nilai tukar petani, mengingat di lokasi tersebut saat ini menjadi jalur produksi hasil pertanian di pinggir Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi.
Selain itu, pembangunan jalan lingkar utara bisa menjadi akses baru menuju kawasan wisata Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muarajambi. Keberadaan jalan itu diharapkan berdampak juga bagi pertumbuhan sektor wisata Provinsi Jambi.
Jhon mengatakan selain memudahkan akses menuju kawasan percandian. Rencana pembangunan jalan tersebut secara alami akan berdampak pada sektor wisata di dalam Kota Jambi, mengingat jalan tersebut akan melalui kawasan Danau Teluk, Danau Kedap dan kawasan rumah tua Jambi Kota Seberang.
"Itu alami, begitu juga akan terjadi peningkatan UMKM masyarakat. Karena wilayah pinggiran kota menjadi daerah penyangga masyarakat di Muaro Jambi," katanya.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi Dedy Hariadi mengatakan pembangunan jalan lingkar utara masih dalam proses usulan, termasuk salah satu rencana yang didorong oleh balai jalan.
Menurut Dedy, infrastruktur jalan yang melingkari Kota Jambi tinggal bagian utara yang belum tersambung.
Pembangunan tersebut sebagai upaya pengalihan kendaraan berat agar tidak masuk ke dalam kota. BPJN meminta pemerintah provinsi membantu membuat usulan sebagai bahan masukan sebagai bahan rencana strategis.
"Untuk mengurangi beban kendaraan sebetulnya mendesak pembangunan jalan itu, panjang jalan yang akan dibangun panjangnya sekitar 8 km, estimasinya sekitar Rp120 miliar," kata Dedy.
