Kota Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tengah mengupayakan mitigasi untuk pengendalian inflasi yang berulang di Kabupaten Bungo dan Kerinci.
"Inflasi terjadi di Kabupaten Bungo dan Kerinci terkait harga beras, bawang merah, cabai merah," ungkap Asisten II Bidang ekonomi dan pembangunan Pemprov Jambi, Johansyah, di Jambi, Rabu.
Dalam waktu dekat pemerintah provinsi akan memanggil Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten penyumbang inflasi tersebut.
Langkah akan diambil, kata dia, pemerintah provinsi akan melakukan gerakan pasar murah, menjaga pasokan stok di pasar-pasar daerah guna memastikan bahan penyumbang inflasi tersedia dengan baik, termasuk untuk menstabilkan harga.
Apabila langkah itu belum mampu menahan laju inflasi, pemerintah akan memberikan dana subsidi di daerah penyumbang inflasi. Tujuannya, agar agar harga komoditas penyumbang inflasi bisa terkendali.
Ia menginginkan, komoditas pangan didaerah penghasil harus dipenuhi terlebih dahulu. Untuk mengindari inflasi didaerah penghasil pangan.
"Jangan sampai daerah produsen penghasil beras dan cabai justru tinggi inflasinya. Jadi optimalkan dulu, penuhi dulu pasokan daerah penghasil di Kerinci dan Bungo. Saat panen besar, penuhi dulu pasar-pasar dan kebutuhan masyarakat," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, pada Agustus 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Jambi sebesar 2,76 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,92.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 4,56 persen dengan IHK sebesar 112,33 dan terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 2,13 persen dengan IHK sebesar 107,80.
