Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpeluang menguat seiring perkembangan positif vaksin COVID-19.
"Sepertinya pergerakan aset berisiko termasuk rupiah di pasar Asia akan positif hari ini merespon kabar baik dari kemajuan penelitian vaksin COVID-19," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Pergerakan positif tersebut, lanjut Ariston, juga mengikuti pergerakan positif di pasar saham AS semalam.
Perusahaan bioteknologi AS Moderna melaporkan hasil pengujian vaksin yang sukses memproduksi antibodi di tubuh manusia subjek penelitian.
Penemuan vaksin diharapkan menjadi solusi untuk menghentikan penyebaran COVID-19 yang telah berdampak kepada hampir di seluruh negara di dunia.
Untuk rupiah, Ariston menilai pasar juga akan memperhatikan data neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2020 yang diperkirakan surplus.
"Hasil yang surplus bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.350 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.500 per dolar AS.
Pada Selasa (13/7) lalu, rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.450 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.425 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Rabu pagi melemah 5 poin
Baca juga: Rupiah melemah terpengaruh memanasnya hubungan AS-China