Jambi (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menginstruksikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) menyediakan bilik pencoblosan khusus untuk pemilih dengan suhu tubuh 37 derajat celcius ke atas.
"Sudah kita instruksikan, dan aturannya juga menyatakan harus ada bilik khusus untuk masyarakat yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat tersebut," kata Komisioner KPU Provinsi Jambi M Sanusi di Jambi, Rabu.
Bilik khusus tersebut satu lokasi dengan TPS, namun terdapat pintu khusus. Sehingga masyarakat yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat tidak masuk ke dalam TPS bersama dengan masyarakat lainnya. Selain itu, bilik khusus tersebut dilengkapi dengan dinding pelindung.
Dijelaskan M Sanusi, bilik khusus tersebut akan di persiapkan oleh KPPS H-1 sebelum hari pemilihan. Selain itu, masyarakat yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat tersebut dilayani secara khusus oleh KPPS. Mulai dari tahap pendaftaran untuk melakukan pencoblosan hingga penetesan tinta tanda bukti telah memberikan hak suaranya.
Selain itu, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat saat hari pemungutan suara, anggota KPPS di sebelas kabupaten dan kota di Provinsi Jambi terlebih dahulu dilakukan rapid tes atau uji cepat. Rapid tes terhadap anggota KPPS tersebut dilakukan secara bertahap.
"Rapid tes terhadap anggota KPPS sudah berjalan sejak minggu lalu, dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi kerumunan saat rapid tes dilakukan," kata M Sanusi.
Bagi anggota KPPS yang hasil rapid tesnya reaktif, maka harus menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan, yakni uji usap atau uji swab yang di tangani oleh Gugus Tugas COVID-19 di kabupaten dan kota. Sementara anggota KPPS yang hasil rapid tesnya reaktif tidak mutlak harus di ganti. Namun disesuaikan dengan kebutuhan di TPS, apakah tenaga yang ada mencukupi atau tidak.
"Dalam aturannya anggota KPPS tersebut tidak boleh kurang dari lima orang, sehingga anggota KPPS yang reaktif tidak mutlak harus diganti karena anggota KPPS yang ada berjumlah sembilan orang, jika satu orang hasil rapid tesnya reaktif maka masih ada delapan orang," kata M Sanusi menjelaskan.
