Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah menjelang rilis data inflasi Februari 2021.
"Sepertinya volatilitas rupiah akan kembali meningkat pada minggu ini," kata analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin.
Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 25 poin
Menurut Rully, data-data dari dalam negeri kemungkinan besar masih akan kondusif, seperti inflasi yang diperkirakan masih stabil.
"Tekanan akan banyak dipengaruhi oleh sentimen luar negeri, yaitu kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun. Beberapa hari memang emerging currencies cenderung melemah signifikan," ujar Rully.
Rully menambahkan, pada awal pekan ini kemungkinan rupiah akan kembali terdepresiasi terhadap dolar AS.
Ia memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.175 per dolar AS hingga Rp14.260 per dolar AS.
Pada Jumat (26/2/2021) lalu, rupiah ditutup melemah sebesar 152 poin atau 1,08 persen ke posisi Rp14.235 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.083 per dolar AS.
Baca juga: Mata uang berisiko pulih dari "pembantaian" Jumat, dolar konsolidasi
Baca juga: Yuan melemah lagi 41 basis poin menjadi 6,4754 terhadap dolar AS