Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi berhasil mewisuda 10.141 penghafal Alquran muda di Kota Jambi sejak tahun 2019 hingga 2023 yang berasal dari siswa sekolah umum setempat, atau melebihi dari target awal sekitar 10.000.
"Tepat di penghujung pengabdian sebagai Wali Kota Jambi, sebanyak 10.141 hafiz-hafizah cilik yang berasal dari pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama negeri maupun swasta di Kota Jambi, telah diwisuda menjadi penghapal Alquran," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Rabu.
Ia menjelaskan program pendidikan yang dimulai untuk membumikan Alquran ini merupakan bagian dari upaya memberantas buta aksara Alquran di Kota Jambi.
Khusus 2023 tercatat telah diwisuda sebanyak 2.210 orang siswa penghafal Alquran yang terdiri dari 1.637 anak dari jenjang sekolah dasar dan 573 orang anak dari jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP).
Wali Kota Jambi dua periode itu pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah, seluruh guru, terutama guru tahfiz yang telah membantu anak-anak untuk menjadi penghafal Al-Quran.
Kepada orangtua siswa, ia juga mengucapkan terima kasih karena telah mendukung anak-anaknya menjadi penghafal Alquran. Ke depan, Fasha berharap program ini dapat dilanjutkan sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal pendidikan di Kota Jambi.
"Kami berharap ini terus berlanjut, ini bisa menjadi bagian kurikulum pendidikan di Kota Jambi. Semoga nanti anak-anak ini nanti bisa melanjutkan hafalannya, tidak hanya stop batas hafalan 2 juz, 3 juz atau 20 juz, tetapi sampai menamatkan, mengkhatamkan Al-Quran sampai 30 juz, itu doa kami," katanya pula.
Fasha juga mengungkapkan bahwa program mencetak penghafal Quran tersebut melibatkan para pengajar yang berasal dari juara MTQ Kota Jambi, yang diangkat dan dikaryakan menjadi tenaga pengajar untuk menyukseskan program mencetak penghafal Alquran di Kota Jambi.
Jika selama ini dikenal bahwa anak-anak penghafal Alquran itu biasanya berasal dari sekolah Islam, pondok pesantren, madrasah atau taman bacaan Alquran, tetapi di Kota Jambi, penghafal Alquran berasal dari sekolah umum baik negeri atau swasta.
Untuk itu, Pemerintah Kota Jambi telah menyebar 200 guru tahfiz ke seluruh sekolah ini sejak 2018. Tugasnya adalah khusus mengajari anak-anak bukan hanya baca tulis, tetapi menjadi penghafal Alquran.
Tidak hanya itu, dirinya juga telah memberlakukan kebijakan agar setiap sekolah negeri pada jenjang SD dan SMP di Kota Jambi, menjadikan tahfizh Alquran sebagai salah satu kurikulum muatan lokal dan menambah jam pelajaran khusus bagi siswa.
Langkah tersebut dilatarbelakangi keprihatinan pemerintah melihat pelajar sekolah negeri, di luar sekolah Islam, banyak yang buta aksara Al-Quran. Selain itu, menurut Fasha, wisuda ribuan tahfizh Alquran ini, mampu menjawab keraguan orangtua bahwa para penghafal Alquran juga mampu dicetak di sekolah formal di Kota Jambi.
Kebijakan Wali Kota Jambi itu pun mendapat apresiasi, baik dari orangtua murid maupun hafiz-hafizah penghafal Alquran yang direkrut khusus menjadi pengajar tahfiz di Kota Jambi.
Baca juga: Pemkot Jambi pasang 850 unit lampu penerangan jalan sepanjang 2023
Baca juga: Pemkot Jambi jamin hasil tanam padi dengan benih unggul bermutu
Baca juga: Pemkot Jambi beri bantuan UMKM percepat penurunan angka kemiskinan ekstrem