Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Pertanian Provinsi Jambi menyatakan telah menyiapkan 10.000 cabai 'polyback' dari berbagai jenis untuk persiapan meningkatnya kebutuhan cabe saat lebaran 2013 ini.
"Dari jumlah itu sudah kami serahkan untuk dikelola di beberapa instansi seperti kepolisian dan markas Korem," ujar Kepala Distan Jambi, Amrin Aziz di Jambi, Jumat.
Menurut dia, untuk menghadapi kebutuhan bahan pokok khususnya cabai saat puasa dan lebaran, pihaknya sejak jauh hari telah menyiapkan ribuan tanaman cabe dalam 'polyback' itu.
"Diperkirakan lima hari sebelum lebaran cabai polyback ini sudah bisa dipanen dan dipasarkan. Kondisi cabai untuk saat ini sudah berbunga dan tumbuh buah cabainya," katanya.
Ia mengakui, kebutuhan akan cabai masyarakat khususnya saat puasa dan lebaran sangat rentan memicu kenaikan harga. Belum lagi ditambah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini.
Amrin menyebutkan, khusus persiapan cabai, Distan Jambi sudah memiliki stok di antaranya lahan cabai merah seluas 963 hektar dengan potensi produksi mencapai 6.900 ton.
Kemudian lahan cabai rawit seluas 300 hektar dengan produksi mencapai 175 ribu ton.
Selanjutnya khusus di Kota Jambi ada lahan cabai seluas 1,5 hektare dimana sudah mulai bisa dipanen dan dipasarkan.
Sementara dari laporan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jambi, cabai merupakan salah satu bahan pokok yang mulai naik harganya menjelang puasa kali ini.
"Dari pantauan terakhir harga cabai sebelumnya Rp32 ribu perkilogram naik menjadi Rp34 ribu perkilogram," ujar Kepala Disperindag Jambi, Abdul Zaki.
Sebelumnya, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus sangat mewanti- wanti agar harga cabai benar-benar dipantau saat puasa hingga menjelang lebaran.
Ia juga berpesan agar stok yang ada benar-benar dijaga dan jangan sampai cabe=ai Jambi 'lari' keluar daerah.
"Nanti akan saya cek di lapangan bagaimana stok cabai yang ada. Apalagi dari pemberitaan harga cabai di sejumlah daerah sudah mulai naik seperti di Sumatera Barat," ujar Gubernur.(Ant)
