Jambi (ANTARA Jambi) - Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Jambi Zulkifli Alamsyah mengatakan, sektor pertanian Jambi belum siap menghadapi Masyarakat Ekoomi Asean (Asean Economic Community) 2015.
Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi nara sumber pada seminar yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi belum lama ini.
Ia menjelaskan, final dari kesepakatan MEA ini menginginkan terciptanya pasar tunggal di kawasan Asean, dan sebagai salah satu konsekuensinya adalah semakin bebasnya arus barang di kawasan ini.
Namun demikian, katanya, komoditi pertanian Jambi belum siap berkompetisi akibat tingginya biaya produksi pertanian.
"Di pasar tunggal Asean kita akan bersaing dengan komoditi pertanian dari negara-negara Asean, yang menuntut kualitas dan harga yang kompetitif, sementara kita ketahui biaya produksi komiditi pertanian kita cukup tinggi," ujarnya.
Tingginya biaya produksi komoditi pertanian di Jambi ini disebabkan oleh kondisi infrastruktur yang belum cukup menunjang, hal ini diperparah dengan kelangkaan pupuk bersubsidi, sementara untuk menghasilkan komoditi yang berkualitas faktor lainnya harus ditunjang dengan pupuk yang memadai.
Zulkifli berpendapat untuk menyukseskan ini juga perlu didukung dengan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.
"Sementara banyak kita temukan di lapangan mayoritas masyarakat kita lebih menyukai produksi dengan label impor," katanya.
Namun ia optimistis, masalah ini dapat diatasi dengan membangun infrastruktur yang maksimal serta peningkatan promosi untuk komoditi dan produk di level nasional dan internasional.(Ant)
Petani Jambi belum siap hadapi MEA 2015
Sabtu, 27 September 2014 21:42 WIB
......Komoditi pertanian Jambi belum siap berkompetisi akibat tingginya biaya produksi pertanian," katanya.......