Jambi (ANTARA) - Universitas Jambi berkomitmen meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan mengatasi masalah sampah makanan di Desa Jujun, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci. Indonesia mencatatkan diri sebagai salah satu negara dengan tingkat sampah makanan tertinggi di dunia, dengan 41,83% dari total sampah berasal dari sisa makanan, dan rumah tangga menyumbang 44,36% dari total tersebut. Hal ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan yang seharusnya terpenuhi bagi masyarakat.
Desa Jujun, sebagai Desa Laboratorium Terpadu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (DLT-MBKM), menghadapi permasalahan tumpukan sampah makanan, terutama karena kurangnya pengetahuan di kalangan masyarakat tentang cara mencegah dan menangani limbah tersebut. Dalam upaya mengatasi masalah ini, dosen dan mahasiswa dari Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang dipimpin oleh Dr. Asparian, S.KM., M.Kes. Bersama tim yang terdiri dari Silvia Mawarti Perdana, S.Gz., M.Si.; Kasyani, S.Gz., MPH.; Vinna Rahayu Ningsih, S.KM., M.Kes.; dan Oka Lesmana S., S.KM., MKM., mereka memberikan edukasi kepada Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) setempat.
Edukasi ini berfokus pada prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dalam penanganan sampah makanan. Upaya reduce mencakup manajemen pembelian pangan yang bijak, memperhatikan tanggal kadaluarsa, dan pengaturan penyimpanan makanan. Untuk reuse, masyarakat diajarkan cara mengolah sisa makanan yang masih layak konsumsi, seperti membuat cireng dari sisa ikan dan nasi. Selain itu, pelatihan untuk recycle dilakukan dengan pembuatan keranjang Takakura, yang memungkinkan pengolahan sampah organik menjadi kompos di tingkat rumah tangga.
Kegiatan ini berlanjut dengan partisipasi 10 mahasiswa Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam program magang MBKM-DLT. Ibu Andrea, SE., Ketua TP-PKK Desa Jujun, mengungkapkan, “Kegiatan yang dilaksanakan oleh Universitas Jambi sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Program pendampingan ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah sampah makanan di desa kami.”
Diharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan di Desa Jujun. Inisiatif ini merupakan langkah positif dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah makanan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Mahasiswa Unja ajarkan prinsip pengelolaan sampah di Desa Jujun Kerinci
Senin, 28 Oktober 2024 17:05 WIB