Kabupaten Tanjung Jabung Timur (ANTARA) - Komitmen SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan kembali diwujudkan melalui langkah nyata. Kali ini, PetroChina menggelar sosialisasi pengolahan sampah organik dengan metode Biokonversi Larva Black Soldier Fly (BSF) yang dipusatkan di Taman Ekologi Gerbang Lestari, Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Rabu (26/11) pagi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi PetroChina dalam mendorong perubahan pola pengelolaan sampah berbasis inovasi dan teknologi ramah lingkungan. Lewat program ini, masyarakat tidak hanya diajak memahami pentingnya pengurangan sampah, tetapi juga diperkenalkan pada solusi konkret pengolahan sampah rumah tangga yang mampu menghadirkan nilai ekonomi.
CSR & Comdev Supervisor PetroChina International Jabung Ltd, Ahmad Ramadlan, menegaskan bahwa perusahaan tak sekadar hadir sebagai pendukung, melainkan sebagai mitra pembangunan yang mendorong kemandirian masyarakat.
Ia menyebut, program maggot BSF merupakan kelanjutan dari berbagai program pemberdayaan yang telah dijalankan PetroChina sebelumnya, seperti pengolahan kompos dan peternakan, yang telah terbukti berhasil meningkatkan produktivitas kelompok tani.
Menurutnya, jika program maggot ini menunjukkan hasil positif di Desa Kota Baru, PetroChina siap mereplikasi model serupa di wilayah lain. Perusahaan juga menyediakan dukungan sarana, pelatihan, hingga pendampingan agar program tidak berhenti sebatas sosialisasi, melainkan tumbuh menjadi unit usaha masyarakat yang berkelanjutan.
“Bagi kami, keberhasilan program bukan sekadar berjalan, tetapi mampu hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Karena itu, kami mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak agar hilirisasi hasil maggot, termasuk akses pemasaran, dapat terbuka luas,” katanya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjung Jabung Timur, Drs. Muhammad Eduard, mengapresiasi keterlibatan aktif PetroChina dalam membantu daerah menangani persoalan sampah yang kian kompleks. Ia mengungkapkan, volume sampah di Tanjabtim terus meningkat dan membutuhkan pendekatan inovatif di luar metode konvensional.
"kehadiran teknologi maggot BSF menjadi jawaban atas dua tantangan sekaligus, yakni menekan timbunan sampah dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Ia berharap program ini dapat berkembang dan diperluas ke wilayah lain di Geragai hingga seluruh Tanjab Timur," ujarnya.
Menariknya, hampir seluruh siklus budidaya maggot memiliki potensi pasar, mulai dari telur, larva, hingga produk turunannya. Hal ini menjadikan budidaya maggot tidak hanya sebagai solusi untuk menjaga lingkungan, tetapi juga peluang usaha baru yang menjanjikan.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala DPMPTSP Tanjabtim Rina Mariana, S.Kom, Sekretaris Bappeda Tanjabtim Rudi Chandra, M.E, Camat Geragai Iduar, Kepala Desa Kota Baru Maryono, ketua kelompok tani Taman Ekologi Gerbang Lestari dan serta perwakilan kelompok tani lainnya.
Melalui program ini, SKK Migas PetroChina menegaskan posisinya sebagai perusahaan energi yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada Program Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Dengan mengusung semangat kolaborasi, PetroChina optimistis gerakan ini akan melahirkan masyarakat yang lebih peduli lingkungan, mandiri secara ekonomi, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan solusi berkelanjutan.
