Jambi (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan Sosialisasi, Advokasi dan Program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Dalam melakukan hal tersebut, BKKBN mendapat dukungan langsung dari Komisi IX DPR RI. Wujud konkret dukungan itu disampaikan Anggota Komisi IX Saniatul Lativa yang terjun langsung ke daerah tersebut menyampaikan pentingnya program Keluarga Berencana dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera.
Menurut Saniatul, berbagai program BKKBN, seperti program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang kini dikemas dalam istilah baru menjadi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana disingkat Bangga Kencana, merupakan hal penting yang harus diterapkan di masyarakat.
Hal itu dilakukan supaya ke depannya bangsa ini punya anak-anak sesuai dengan yang diharapkan dari aspek kualitas hidup. Karena sudah dimulai dengan rencana perkawinan yang berkualitas.
Dia pun memaparkan salah satu masalah yang kini masih membelit keluarga di Indonesia, salah satunya stunting. Menurutnya BKKBN yang ditunjuk Presiden Jokowi secara langsung menangani stunting mempunyai tugas yang berat, karena stunting tidak hanya terkait dengan gizi, melainkan juga lingkungan sekitar.
"Ada persoalan lingkungan, air bersih, juga asupan gizi," kata Saniatul, Rabu (14/10) lalu.
Menurutnya salah satu upaya mengurangi stunting sejak dini yaitu dengan memberikan asupan gizi pada anak melalui ASI. Dia menyoroti banyak ibu yang tidak mau memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara optimal. Padahal ASI itu selain memiliki nilai gizi yang tinggi untuk balita, juga untuk imun atau daya tahan balita.
"ASI itu diberikan minimal selama dua tahun. Namun kecenderungan ibu-ibu adalah memberikan makanan yang serba instan, seharusnya mengkonsumsi yang alami,” ujar politikus Partai Golkar itu.
Dia pun mendorong agar para ibu untuk tidak menyerah dan terus memberikan ASI pada bayinya agar menjadi generasi berkualitas.
Dalam kesempatan itu, sebagai Komisi yang membidangi bidang kesehatan, Saniatul menyampaikan komitmennya untuk juga terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dan mengajak untuk terus memberikan laporan dan masukan kepada wakil rakyat terutama mengenai masalah kesehatan di daerahnya.
"Komisi IX sangat fokus pada kesehatan, bapak-bapak dan ibu-ibu jika ada informasi mengenai kesehatan seperti ibu hamil bisa diinformasikan kepada kami sebagai wakil bapak bapak dan ibu sekalian, saya harap terus di data masyarakat yang hamil jangan sampai ada ibu hamil yang kurang kesehatan nya sehingga berpotensi menimbulkan stunting,” ucap dia.
Dia mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mengatur kelahiran anak hingga menghasilkan keluarga yang berkualitas melalui program Bina keluarga mulai dari usia kehamilan hingga pembinaan masyarakat di usia lansia.
"Jika BKKBN fokus pada kuantitas, maka tidak boleh melupakan kualitas dari pembangunan penduduk. Karena kita tahu, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mendapatkan Bonus Demografi, yakni usia penduduk produktif lebih banyak dari pada usia pasif," jelas Saniatul.
Terkait dengan kondisi di era pandemi corona saat ini, Saniatul pun tak henti mengajak segenap masyarakat mematuhi protokol kesehatan guna menekan laju pertumbuhan covid-19.
"Ayo patuhi protokol kesehatan COVID-19. Kita tahu bahwa sampai saat ini pandemi masih belum berakhir di Indonesia. Untuk itu mari patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat di luar rumah dan jaga jarak satu sama lain saat dalam sebuah perkumpulan," tutur dia.***
Sosialisasi program BKKBN di Tebo, Saniatul Lativa ingatkan pentingnya ASI untuk balita
Minggu, 18 Oktober 2020 13:35 WIB