Jambi (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jambi dalam diskusi dengan Organisasi Masyarakat anti Narkoba di Aula Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi mengungkap bahwa terungkap data bahwa peredaran narkoba di Jambi meningkat selama pandemi COVID-19..
Kepala BNN Provinsi Jambi, Dwi Irianto, melalui keterangan resmi yang diterima, Sabtu, menunjukkan peningkatan peredaran narkoba yang dia maksud itu sekitar 0,03 persen.
Kemudian tercatat juga ada sebanyak 26 wilayah di Provinsi Jambi yang masuk dalam kawasan rawan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Meski demikian saat ini peringkat peredaran narkoba Provinsi Jambi berada di peringkat 26, dari sebelumnya di peringkat empat.
Baca juga: BNN Jambi ringkus bandar 4,9 kilogram sabu dan 1.400 ekstasi
Baca juga: Dukung pemberantasan narkoba, Gubernur Jambi hibahkan tanah dan bangunan untuk BNN
"Ini berkat kerja keras BNN, Ditresnarkoba, serta instansi-instansi lainnya yang terlibat dalam memberantas peredaran narkoba," kata dia.
Sejauh ini, ada empar jalur masuk narkoba ke Provinsi Jambi yaitu, jalur Palembang-Jambi, jalur pelabuhan Tanjabbarat, jalur pelabuhan Tanjabtim dan jalur lintas timur Provinsi Jambi-Riau.
"Kita bekerja sama dengan instansi Bea dan Cukai, Ditresnarkoba Polda Jambi serta lembaga lainnya untuk mengantisipasi peredaran narkoba," kata Dwi Irianto lagi.
Selain upaya pencegahan peredaran narkoba, BNN Provinsi Jambi juga merehabilitasi dan membina mantan para pengguna.
Baca juga: Polda Jambi musnahkan barang bukti 42kg sabu-sabu sitaan dari pengedar berjaringan internasional
Baca juga: Polresta Jambi bekuk oknum pelajar pengirim 25,8 kilogram ganja